RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Salah satu kampus negeri di Kota Ambon yang menyediakan layanan dan proses pembelajaran tanpa harus keluar rumah hanya ada di Universitas Terbuka (UT) Ambon, yang beralamat di Jalan Wolter Monginsidi, Lateri, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.
Demikian disampaikan Direktur UT Ambon, Yuli Tirtariandi El Anshori, S.Ip., M.Ap, dalam Podcast Obrolan Rakyat Maluku (ORM) di lantai II Studio Harian Rakyat Maluku, Jalan Tanah Rata, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Senin 24 Juli 2023.
Menurut Tirtariandi, tak hanya kuliah dari rumah, mulai dari proses administrasi, registrasi bahkan ujian, semuanya bisa dilakukan dari rumah.
“Nanti mungkin tetangga kaget tiba-tiba sudah wisuda. Jadi jangan ragu lagi, apalagi UT Ambon adalah kampus negeri yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT),” katanya.
Tirtariandi juga menceritakan kisah nyata salah seorang alumni UT Ambon yang membuat geger tetangganya, lantaran kuliah di kampus negeri, namun tidak kemana-mana.
“Makanya, saat itu langsung dijelaskan, UT selain telah terakreditasi oleh BAN-PT, juga oleh International Council for Distant Education, dari luar negeri. Dimana, ada 13 program studi di UT itu terakreditasi dengan penilaian yang baik,” ungkapnya.
Selain itu, Tirtariandi juga memaparkan kemudahan kuliah di UT Ambon. Bagi kaum rebahan misalnya, dalam proses ujian dari rumah, UT telah mengembangkan satu aplikasi untuk pengawasan. Sehingga, aktifitas perkuliahan bukan semi online proctoring lagi, tetapi full online proctoring.
“Artinya apa, kedepan kita tidak akan pakai lagi HP untuk pengawas ujian virtual tadi. Tapi langsung dari PC-nya atau dari laptopnya, yang penting ada webcamnya. Nanti kita akan bisa mendeteksi,” paparnya.
“Kalau misalnya si peserta ujian gerakan matanya tidak fokus ke layar komputer, dia melihat ke bawah atau ke samping, nanti akan ada warning indikasi melakukan kecurangan. Jadi itu salah satu keunggulan yang kita kembangkan, bisa dinikmati oleh mahasiswa yang kuliah di UT,” tambah Tirtariandi.
Selain itu, lanjut Tirtariandi, UT juga memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk dapat mengakses perpustakaan digital di UT. Dimana, UT telah berlangganan beberapa jurnal internasional. Sehingga, setiap mahasiswa diberikan akun free Office 365 (akun Microsoft).
“Office 365, akunnya free selama dia menjadi mahasiswa, dan storage atau penyimpanan di cloud. Cloudnya Office 365 kalau saya tidak salah sampai dengan 25 terabyte. Jadi dia bisa simpan data di situ. Itu adalah beberapa contoh fasilitas yang kita berikan untuk mahasiswa kita tadi,” terangnya.
Dia menjelaskan, data mahasiswa UT bukan hanya berada di seluruh tanah air, namun juga berdomisili di 50 negara lainnya.
“Mereka sedang bekerja luar negeri, tapi juga mereka ingin sambil berkuliah. Jadi, kalau secara nasional mahasiswa UT itu jumlahnya sekitar 439.000 orang. Dari jumlah ini, 70 persen berusia dibawah 30 tahun, sisanya berusia dibawah 25 tahun,” jelasnya.
“Dan sejumlah mahasiswa UT dan alumni ada yang berlatar belakang sebagai artis, para politisi dan pejabat negara hingga para atlet terkenal,” tambah Tirtariandi. (SSL/ RIO)