RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pimpinan dan staf Universitas Terbuka Ambon mengunjungi dua panti asuhan untuk memberikan bantuan sosial berupa bahan kebutuhan pokok.
Hal ini menunjukan bahwa UT Ambon Tidak hanya berkutat dengan upaya memajukan dunia pendidikan tinggi di Provinsi Maluku, tetapi (UT Ambon) juga menunjukkan empati terhadap sesama insan yang perlu mendapat bantuan.
Dalam siaran Pers yang diterima media ini, kunjungan pemberian bantuan tersebut dilaksankan di dua lokasi.
Pertama berkunjung ke Panti Asuhan Ittaqullah, Kebun Cengkeh, Kecamatan Sirimau Kota Ambon.
Di Panti Asuhan ini terdapat lebih dari 50 anak yang juga mengenyam pendidikan formal di berbagai tingkatan mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Madrasah Aliyah (MA).
Sementara pemberian tali asih yang kedua dilakukan di Panti Asuhan Santa Maria, Karang Panjang Kota Ambon pada 20-21 Juli 2023. Hadir di antaranya, Direktur UT Ambon Yuli Tirtariandi El Anshori, Manajer Keuangan dan Umum Nonce Wattimena, serta beberapa staf yaitu Levina Leonora Hajihary, Justinus Edison Ratlalan, dan Faradi Aulya Ruskanda.
Sementara dari pengasuh Panti Asuhan Ittaqullah diwakili Ibu Rahma, dan Panti Asuhan Santa Maria diwakili Suster Natalia.
Direktur UT Ambon Yuli Tirtariandi El Anshori mengatakan, pemberian tali kasih ataupun bantuan sosial ini merupakan wujud kepedulian dari UT Ambon terhadap anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Dari penuturan kedua pengasuh di Panti Asuhan tersebut, banyak sekali anak-anak yang tinggal di panti adalah anak-anak dari luar Kota Ambon. Mereka semua berasal dari keluarga kurang mampu, beberapa diantaranya adalah anak yatim atau piatu. Sembari mengikuti pendidikan nonformal di Panti, mereka juga menempuh pendidikan formal di berbagai tingkatan pendidikan,” ucap Yuli.
Khusus bagi siswa kelas XII SLTA yang tinggal di panti, lanjut Yuli, pihak UT Ambon juga mensosialisasikan keberadaan UT sebagai alternatif bagi mereka kelak untuk meneruskan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Biaya kuliah sangat terjangkau di UT.
Meskipun nanti setelah tidak lagi tinggal di panti dan bekerja, anak-anak tersebut dapat berkuliah sambil bekerja.
“UT menyediakan perkuliahan yang sangat fleksibel. Pendidikan inklusif bagi siapapun dengan biaya sangat terjangkau. Bahkan ada kesempatan untuk mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) yang diberikan Kemdikbudristek maupun beasiswa CSR dari mitra UT seperti Bank Mandiri, Bank BTN, dan BRI,“ tambah Yuli. (BIM)