RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Direktur Yayasan Pelangi Maluku, Rosa Karamoy mengatakan, saat ini mereka terus gencar wujudkan target tiga zero bagi orang dengan HIV/Aids (ODHA).
“Tiga zero itu meliputi, zero infeksi baru, zero kematian terkait Aids, serta zero stigma dan diskriminasi menuju Indonesia bebas Aids pada 2030. Dimana tidak ada lagi angka kesakitan, angka kematian ataupun stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV-Aids itu tujuan utama kami di 2030,” ujar Karamoy saat diwawancarai di Ambon, Rabu (19/7/2023).
Karena itu dikatakan, menuju 2030 harus dilakukan sosialisasi, edukasi bahkan merujuk banyak orang untuk melakukan testing untuk mengetahui status HIV-Aids, lantaran semua orang beresiko.
HIV dan Aids menjadi isu utama di lembaga Yayasan Pelangi Maluku, tambah Karamoy.
“Jadi kami lagi bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku dan Dinas Kesehatan Kota Ambon bahkan di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Terkait 5 ribu kasus positif yang dilaporkan, Karamoy mengaku data itu sebenarnya akumulasi saja. Dari tahun 1990-an atau 20 tahun datanya tidak pernah dihilangkan.
“Makanya angkanya naik terus, kasus HIV-Aids tidak pernah menurun. Karena kementerian punya strategi namanya STOP (Suluh, Temui, Obati, Pertahankan). Jadi kalau temui, pasti mendapatkan angka yang banyak,” ungkap dia.
Dirinya berharap 2030 angka tersebut akan landai. Selain itu, ia juga mengaku Salah satu penyebab ialah hubungan man seks man, tapi itu salah satu.
“Namun kebanyakan dilihat dari Pasangan Risti (resiko tinggi); Pencinta sesama jenis (Homo seksual/Lesby); Yang berhubungan seks dengan berganti ganti pasangan,” pungkasnya. (SSL)