RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Nonton bareng pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudiyono (AHY), digelar di tiga lokasi berbeda di Kota Ambon, Kamis 14 Juli 2023 malam.
Ketiga lokasi tersebut antara lain, Cafe Alfath Kebun Cengkeh, Pangakalan ojek dekat Sekretariat DPD Partai Demokrat Maluku, Karang Panjang dan Cafe Pasir Putih Kota Ambon.
ke-14 agenda perubahan yang dipaparkan oleh AHY diharapkan bisa diimplementasioleh para kader partai.
Saat diwawancarai, Sekretaris DPD Demokrat Maluku, Latif Lahane, SH., mengaku tujuan dari dilibatkan bakal calon legislatif (Bacaleg) Demokrat ialah agar 14 agenda perubahan yang disampaikan oleh Ketum Demokrat bisa diimplementasikan oleh para bacaleg demi meningkatkan elektabilitas yang bersangkutan dan juga berdampak pada kenaikan elektabilitas partai.
“Selain DPD Demokrat menggelar nobar di tiga lokasi, nobar juga dilaksanakan di masing-masing DPC di sebelas kabupaten kota. Peserta yang hadir ialah masyarakat umum atau warga. Masyarakat inisiatif datang untuk mendengar apa yang di sampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat AHY,” ujar Latif.
Sementara itu, kader Demokrat yang juga Anggota DPRD Provinsi Maluku, Halimun Saulatu berkomentar, apa yang disampaikan AHY sesuai dengan konteks yang terjadi sekarang dan itu merupakan agenda perubahan dan perbaikan yang harus dimaknai, dijadikan motivasi dan dilakukan oleh seluruh kader Partai Demokrat Maluku, baik yang ada di partai, di jabatan legislatif maupun eksekutif.
“Tentang dampak dari pidato AHY ini, kata dia, apa yang disampaikan oleh AHY itu isi daging semua.
”Pertama, dia memotret tentang kondisi sekarang dan apa yang ditawarkan oleh Demokrat terkait perubahan dan perbaikan baik dari sisi ekonomi, infrastruktur, lingkungan hidup, sisi hukum, dan sisi etika pemerintahan. Dan itu semua adalah gambaran apa yang terjadi saat ini dan seperti apa kedepan. Pidato tadi berisi amunisi untuk setiap kader,” aku wakil rakyat Dapil Malteng itu.
Terpisah, salah seorang Mohammad Ibrahim, salah satu tokoh pemuda di Kota Ambon yang juga ikut dalam nobar di Cafe Alfath mengaku pidato AHY memuat banyak perubahan yang akan dimunculkan Partai Demokrat yang pro teehadap rakyat.
“Partai demokrat sangat peduli rakyat dari sisi pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan. Dan disitulah perubahan yang pro kepada rakyat dan berkembang ke arah yang lebih baik,” ucap Muhammad Ibrahim.
Untuk dikethui, ada tiga hal yang melandasi pemikiran Demokrat dalam melakukan agenda perubahan.
Pertama, studi dan pengamatan, atas apa yang dilakukan negara dan pemerintah selama sembilan tahun terakhir. Kedua, permasalahan serius yang dirasakan rakyat. Ketiga, keinginan dan harapan rakyat, yang kami jumpai di seluruh Tanah Air.
Hal itulah yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat dalam Pidato Politik yang mengambil tema: Agenda Perubahan dan Perbaikan untuk Indonesia yang Lebih Baik, Jumat (14/7) malam.
Pidato politik ini disiarkan di empat stasiun televisi yaitu tvOne, Metro TV, CNN TV, dan Kompas TV.
Meskipun ada capaian, lanjut AHY, tetapi harus kita akui secara jujur, sembilan tahun terakhir terjadi sejumlah kemandekan, dan bahkan kemunduran serius.
“Pertumbuhan ekonomi menurun. Jauh di bawah yang dijanjikan tujuh persen hingga delapan persen. Pertumbuhan ekonomi stagnan di angka lima persen. Bahkan, sempat anjlok ketika pandemi Covid-19,” kata AHY.
“Akibatnya, penghasilan dunia usaha dan kesejahteraan rakyat terpukul. Daya beli golongan menengah ke bawah juga menurun. Kemiskinan dan pengangguran meningkat. Sementara itu, ketika ekonomi tumbuh rendah, yang meroket justru utang kita, baik utang pemerintah maupun BUMN,” jelas AHY.
Ada yang berdalih, lambatnya pertumbuhan ekonomi karena pandemi Covid-19. “Argumentasi seperti ini, saya nilai hanya separuh benar. Faktanya, sebelum pandemi datang, ekonomi kita sudah mengalami permasalahan. Sehingga, mesti ada sebab dan faktor yang lain, di luar pandemi.
Demokrat berpendapat, faktor lain itu menyangkut kebijakan dan langkah pemerintah, dalam mengelola ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Juga, dalam menentukan prioritas pembangunan dan upaya mengatasi krisis,” tambahnya.
“Sulit dimengerti, ketika ekonomi menurun; kekuatan fiskal melemah; utang tinggi; pemerintah justru membangun infrastruktur secara besar-besaran. Apalagi, sebagian proyek dan megaproyek itu, tidak berdampak langsung pada kehidupan dan kesejahteraan rakyat, yang tengah mengalami tekanan. Seharusnya, masih bisa ditunda pelaksanaannya,” lanjutnya pula.
Menurut dia, Partai Demokrat berpendapat, pemerintah tidak sensitif.
“Pemerintah juga kurang berpihak kepada seratus juta lebih rakyat kita, yang sedang mengalami kesulitan hidup yang serius. Menurut kami; sikap, kebijakan dan tindakan pemerintah seperti inilah, yang perlu diubah dan diperbaiki,” tegas AHY.
“Ketika terjadi krisis dan tekanan ekonomi yang dampaknya sangat dirasakan masyarakat, prioritas dan alokasi anggaran negara, seharusnya diarahkan, untuk meringankan penderitaan rakyat. Utamanya para petani, nelayan, kaum buruh, dan golongan lemah lainnya,” seru AHY. (SSL)