RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Tiga unit bangunan rumah warga di Kota Ambon rusak tertimpa tanah longsor dan pohon tumbang akibat intensitas curah hujan yang terus meningkat sejak Sabtu, 08 Juli hingga 11 Juli 2023.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, Fahmy Salatalohy, mengatakan, tiga rumah itu masing-masing beralamat di RT/RW 001/002, Lorong Dolorosa, Kelurahan Batu Gajah, di RT/RW 003/007, Kampung Siwang, Negeri Urimessing, dan di RT 001/RW 005, Desa Tawiri, Kecamatan Teluk Ambon.
“Untuk titik pohon tumbang berlokasi di di RT/RW 001/002, Lorong Dolorosa, Kelurahan Batu Gajah. Dan untuk diketahui bahwa kerusakan itu terjadi karena lokasi rumah warga dekat dengan daerah rawan longsor dan juga pohonan yang berpotensi tumbang,” kata Fahmy kepada koran ini di Ambon.
Dia menjelaskan, tiga unit rumah yang terdiri dari tiga KK dan 12 jiwa itu, kini telah mendapatkan penanganan darurat dan diberikan bantuan logistik.
“Kita telah berikan penanganan darurat bagi yang terdampak dan juga sudah melakukan pemangkasan bagian pohon yang menimpah rumah warga,” jelas Fahmi.
Sementara itu, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon, Wilhelmina Paays, mengungkapkan, bahwa BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di sejumlah wilayah di Maluku sepekan ke depan.
“Kondisi cuaca tersebut diperkirakan terjadi hingga satu pekan ke depan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sejumlah wilayah di Maluku,” ungkapnya.
Ia mengatakan, potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat masih cukup dominan di wilayah seperti Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Buru, Buru Selatan, Maluku Barat Daya dan Kepulauan Aru.
Meski hanya sejumlah wilayah yang diprakirakan mengalami peristiwa ini, tetapi masyarakat dan pihak terkait di kabupaten/kota lainnya diharapkan tetap waspada karena berpotensi hujan ringan hingga sedang.
“Seperti di wilayah Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar, diharapkan tetap waspada,” terangnya.
Ia mengakui, potensi hujan ringan hingga lebat juga dapat disertai kilat, petir dan angin kencang sesaat. Dimana, dampak yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem adalah banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin, sehingga perlu diwaspadai.
“Masyarakat yang berada di sejumlah wilayah tesebut diimbau tetap waspada akan cuaca ekstrem dan dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan pohon tumbang,” imbau Paays.
“Apalagi, potensi banjir level waspada berpotensi terjadi di wilayah Kota Ambon, Buru Selatan, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur,” tambahnya.
Sebelumnya, Kepala BMKG Maritim Maluku Ashar, juga mengingatkan masyarakat pesisir untuk waspada potensi gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa wilayah perairan di Maluku pada 11 – 12 Juli 2023.
Kondisi tersebut, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 2,5 sampai empat meter berpeluang terjadi di Laut Banda, Perairan Sermata – Letti, Perairan Kepulauan Babar, Perairan Kepulauan Buru, Kepulauan Tanimbar, Perairan Kai, Kepulauan Aru dan Laut Arafuru. (MON/ RIO)