RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Balai Pelaksana Jalan dan Jembatan Nasional (BPJN) Maluku akan membangun jembatan darurat guna membuka akses transportasi sementara bagi warga di Kecamatan Tehoru, Teluti, Kabupaten Maluku Tengah, dan Siwalalat, Seram Bagian Timur (SBT).
Jembatan yang akan dibangun yakni Jembatan Bailey. Jembatan jenis ini merupakan rangka baja yang disiapkan untuk mengantisipasi amburknya jembatan utama.
“Penanganan darurat segera kita siapkan. Kami sedang di lapangan. Rencana pakai Jembatan Bailey menunggu air surut,” kata Kepala BPJN Maluku Bambang Widyatra kepada wartawan lewat seluler, Senin, 10 Juli 2023.
Saat ini Kepala BPJN, Kepala Satuan Kerja (Kasatker) dan Pejabat Pembuatan Komitmen (PPK) sudah berasa di lokasi melihat langsung Jembatan Kawanua Maluku.
Terpisah, Kepala Kantor Kecamatan Tehoru Rusman Angkotasan yang dihubungi Rakyat Maluku membenarkan kalau Bambang Widyarta sudah ada di lokasi bencana.
“Tadi beta (saya) dampingi beliau (Kepala BPJN). Tapi tidak lama karena fokus evakusi salah satu warga Saunulu yang terjebak di hutan dari kemarin (Minggu),” ujarnya.
Warga yang terjebak itu, lanjut Angkotasan, bernama Fince Perasa (54). Fince telah dibawa ke Puskesmas Tehoru.
“Sudah dibawa ke Puskesmas untuk ditangani secara medis,” tutur Rusman Angkotasan.
Sebelumya, Jembatan Kawanua putus setelah dihantam banjir Minggu malam, 9 Juli 2023.
Banjir ini akibat hujan lebat yang menguyur Maluku Tengah ejak Minggu hingga Senin pagi.
Putusnya jembatan terpanjang di Pulau Seram itu membuat arus lalu lintas tak berjalan.
Sekedar informasi,
pembangunan Jembatan Kawanua sudah dilakukan sejak 2006 oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum.
Tahun 2016 diambil alih BPJN sehingga jembatan penghubung Malteng dan SBT selesai. (AAN)