AMBON – Uang makan 100 personel Brimob Polda Maluku yang ditugaskan di Pulau Haruku, hingga kini belum dibayarkan. Hal itu memicu tanya dari sejumlah personel Brimob Polda Maluku.
Yang belum dibayarkan yakni, uang makan bulan April-Mei 2023, untuk anggota yang
mengamankan kondisi pascabentrok warga Pelauw, Ori dan Kariuw, dan Hulaliu-Aboru pada Januari-Februari 2022 lalu.
“Anggota yang tugas di Pulau Haruku itu ditarik bulan Juni 2023, tapi uang makan sebesar Rp21 ribu perhari, sampai detik ini tidak diberikan,” kata sumber terpercaya kepada Rakyat Maluku, Minggu, 9 Juli 2023.
Padahal, uang itu kata dia, milik mereka, tapi nyatanya belum diterima. Selain itu, diduga ada pemotongan dari uang makan itu, yang sebelumnya Rp46 ribu, namun yang diberikan hanya Rp21 ribu perhari.
“Penempatan di sana itu September 2022. Yang kami dengar itu perhari Rp46 ribu, tapi selama ditugaskan di sana (Pulau Haruku) kurang lebih 9 bulan itu hanya terima Rp21 ribu. Sudah begitu, uang makan selama dua bulan (April-Mei 2023) tidak diberikan,” jelasnya.
Karena itu, dia berharap agar Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, dapat melihat persoalan ini. Para personel sudah rela meninggalkan keluarga hanya untuk menjaga keamanan, tapi tak diperhatikan.
“Bapak Kapolda harus melihat persoalan ini. Hak-hak personel itu harus diberikan. Saya menduga sudah diambil orang tak bertanggungjawab,” harapnya.
Komandan Brimob Polda Maluku Kombes Pol Dostan Matheus Siregar, yang dihubungi Rakyat Maluku, lewat seluler, tak mengangkat handphonenya meskipun ada nada masuk. Pesan WhatsApp pun juga tidak dibalas walaupun sudah dibaca. (AAN)