RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pasca berhentinya Murad Ismail (MI) dari jabatan Ketua DPD PDIP Maluku, beberapa figur mulai bermanuver untuk mendekati partai berlambang banteng itu untuk kepentingan politik, lebih khusus di ajang pemilihan gubernur Maluku.
Telusuran media ini, setidaknya ada tiga figur yang mulai mengincar PDIP, termasuk Barnabas Orno (BO), wakil gubernur Maluku yang sejatinya adalah kader PDIP sejak awal.
Di beberapa media sosial, belakangan ini, Orno dan beberapa orang dekatnya sudah berani mengupload foto-foto kebersamaan dengan beberapa petinggi PDIP di Jakarta, termasuk dengan Ganjar Pranowo yang adalah bakal calon Presidan dari partai penguasa itu.
Sementara di sisi lain, ada juga Febry Calvin Tetelepta (FCT) Deputi I Kantor Staf Kepresidenan yang juga pengurus DPP PDI-P.
Sebagai orang di lingkaran istana, FCT juga diinformasikan mulai membuka jaringan dengan petinggi PDIP. Bahkan informasi yang diperoleh media ini, untuk memenuhi kuota pencalegan DPR RI di provinsi baru di Papua, Nama FCT ikut diusulkan.
Nama lain yang juga mengincar banteng adalah Jeffry Apoli Rahawarin, Mantan Panglima Kodam XIV/Pattimura yang saat ini menjabat Deputi Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan pada Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).
Rahawarin diinformasikan juga punya deal-deal tertentu dengan beberapa orang berpengaruh di PDIP.
Konsultan Politik yang juga direktur Parameter Konsultindo, Edison Lapalelo yang diminta komentarnya mengatakan, kedekatan para figur itu dengan petinggi PDIP bukanlah ukuran mereka nantinya bisa mendapat rekomendasi dari partai itu untuk maju di Pilgub Maluku.
”Itu bukan ukuran. Masih banyak variabel. Dan saya mau kasih ingat, hati hati, pasti ada akrobatik politik oleh PDIP nantinya,” tandas Lapalelo, Senin 26 Juni 2023.
Dikatakannya, variabel yang dimaksud adalah, diantaranya, hasil pemilihan legislatif 2024, lalu siapa yang akan menjadi Ketua DPD PDIP Maluku yang defenitif, kemudian siapa yang akan menjadi presiden.
”Kalau nanti misalnya Gelora yang menang pileg di Maluku, atau PKN yang menang pasti petanya juga akan berbeda. Itu misalnya, walau untuk terjadi butuh kerja yang luar biasa dari kedua partai itu,” katanya mencontohkan.
Atau, lanjut dia, jika nanti Benhur G Watubun yang saat ini menjadi Plt Ketua DPD PDIP Maluku terpilih menjadi ketua definitif, ceritanya juga bisa lain.
”Demikian juga jika nanti yang jadi presiden ternyata bukan yang dicalonkan PDIP. Bisa juga terjadi lain.” sebut dia.
Lapalelo juga menyubutkan, bukan tidak mungkin, nantinya Murad Ismail kembali direkomendasi oleh PDIP dengan catatan akan berpasangan dengan siapa yang akan menjadi Ketua DPD PDIP Maluku definitif.
”Semua kemungkinan itu ada, tergantung variabel-variabel yang saya paparkan tadi. Yang pasti, ini masih sangat jauh. Wajar saja jika ada figur-figur yang mulai mendekati petinggi-petinggi PDIP, tapi harus juga ingat dengan akrobatik politiknya PDIP,” demikian Lapalelo. (*)