RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Organisasi masyarakat (Ormas) DPD Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) Kota Ambon mengajak seluruh masyarakat untuk dapat menolak dan melaporkan langsung money politic (politik uang) pada Pemilu 2024 mendatang.
Ketua DPD PEKAT IB Kota Ambon, Fadri Nurlette, SE.MM, mengatakan, hal tersebut harus dilakukan untuk membantu Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) dalam menciptakan pemilu, baik Pilpres, Pileg maupun Pilkada yang bersih dan jujur.
“Tentu kita semua inginkan agar pesta demokrasi nanti dapat berjalan lancar sesuai keinginan rakyat yang dapat menciptakan seorang pemimpin atau wakil rakyat potensial,” tegas Fadri, kepada koran ini di Ambon, Senin, 26 Juni 2023.
Dia mengakui potensi politik uang di Pemilu 2024 mendatang cukup besar, sehingga melemahkan semangat orang berpotensi yang ingin terjun mengikuti Pemilu 2024 mendatang.
“Berdasarkan survei kami, persepsi publik di Maluku, khususnya Kota Ambon, memilih kandidat atau calon karena tergiur uang cukup tinggi. Hasil ini konsisten sejak pemilu 2019, maupun Pilkada 2020,” beber Fadri.
Jika politik uang kian masif, ia khawatir kandidat potensial tidak akan dilirik, karena hanya menonjolkan gagasan, ide, dan visi.
“Tapi harus memilih calon pemimpin itu berdasar prestasi dan track record (rekam jejak). Sekali lagi, jangan sampai ada keputusasaan orang-orang baik atau generasi ke depan untuk terjun ke politik, merasa kalah sebelum bertanding,” ucap Fadri.
Disisi lain, Fadri berharap publik makin dewasa dan berdemokrasi. Dalam artian meski berbeda pilihan tidak harus saling menjatuhkan sesama pemilih. Untuk itu, Fadri berharap kepada masyarakat agar tidak terjebak dan terpengaruh pada narasi-narasi yang berpotensi mengarah kepada polarisasi, termasuk hoaks hingga ujaran kebencian.
“Pemilu 2019 dan Pilkada 2020 semoga menjadi pengalaman berharga, beda pilihan sifatnya sementara, tapi persaudaraan dan silaturahmi harus tetap yang jadi utama,” imbaunya. (RIO)