RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Ikatan Pedagang Pasar Mardika (IPPMA) menolak pihak ketiga sebagai pengelola pasar Mardika.
Penolakan tersebut diutarakan langsung Ketua Umum IPPMA, Rudiwan Tewe dalam rapat kerja pimpinan dan anggota Pansus Pengelolaan Pasar Mardika DPRD Maluku, di Gedung DPRD Provinsi Maluku, Senin 19 Juni 2023.
Dalam penjelasannya, Tewe mengaku lebih baik pengelolaan pasar Mardika diserahkan langsung kepada pihak pemerintah.
“Assosiasi kami sudah berdiskusi sejak tahun 2011, dimana kala itu muncul sekali banyak polemik di Pasar Mardika saat kami masih menempati Gedung Putih Pasar Mardika sebelum direvitalisasi,” terangnya.
Saat itu, lanjutnya, banyak sekali aksi premanisme serta ketidaktaatan para pedagang terhadap aturan pemerintah.
Hingga akhirnya assosiasi dibentuk, dan saat ini diakui oleh Tewe anggota IPPMA yang terdata berjumlah 781 by name by address.
“Olehnya itu, kami berharap agar disaat penempatan pedagang di gedung yang baru tidak ada lagi pedagang yang berjualan di pelataran gedung atau loss-loss jualan di luar gedung, jika hal itu terjadi, maka kami yang berjumlah 781 ini akan turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi,” tegas Tewe.
Sementara itu, diwawancarai saat rapat sedang diskorsing, Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku, Saodah Tethool mengecam agar pemerintah membubarkan assosiasi – assosiasi yang ada di Pasar Mardika.
“Mereka ini secara legalitas diakui oleh pemerintah melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), maka hari ini apabila dalam realisasi kerjanya tidak sesuai AD/ART ya dibubarkan saja,” kecam Aleg Fraksi Gerindra itu.
Ia menyayangkan tindakan pembenaran dari tiap-tiap assosiasi, seakan-akan tidak ada yang mau disalahkan dan berjalan sendiri-sendiri atas kepentingan individu.
“Mereka terlalu dalam persaingan, ini kan kita mencari solusi, tapi kelihatannya ada persaingan yang tidak sehat di Pasar Mardika. Ada intimidasi, pemerasan dan sebagainya,” papar Aleg Dapil tujuh itu.
Politisi perempuan itu menyebut, jika assosiasi dibentuk untuk menaungi seluruh anggotanya, namun kenapa persoalan di Pasar Mardika tidak bisa diselesaikan oleh ketua-ketua assosiasi.
“Banyak sekali masalah yag terjadi, olehnya itu apabila ada kejadian pungli atau aksi premanisme kami berharap pelakunya difoto dan disampaikan kepada kami tim pansus pengelolaan Pasar Mardika,” cecar dia.
Untuk diketahui, turut hadir dalam rapat kerja tersebut diantaranya, Ketua Assosiasi Pedagang Pasar Mardika Ambon (APMA), Alham Valeo, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Mardika (IPPMA), Rudiwan Tewe, dan Anggota Ikatan Pedagang Pasar Mardika (IPPM), Azhar Ohorella. (SSL)