RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Politeknik Negeri Ambon (Polnam) berhasil menciptakan alumni yang siap pakai. Bahkan, tercatat dari ribuan alumni yang diciptakan, sudah 80 persen terserap ke dunia kerja.
“60 persen alumni sudah terserap ke dunia kerja industri dan 20 persen alumni bekerja sebagai wirausaha. Totalnya 80 persen dari lulusan kami sudah masuk dunia kerja,” ungkap Direktur Politeknik Negeri Ambon (Polnam), Dady Mairuhu, ST,MM saat menghadiri Podcast Obrolan Rakyat Maluku, di Studio Harian Rakyat Maluku, Kamis 8 Juni 2023.
Jumlah detil alumni yang terserap itu, kata Dady, belum bisa dipaparkan secara rinci, karena saat ini sedang dilakukan pendataan alumni yang dipakai di dunia kerja dan instansi tempat mereka mengabdi.
Maklum, menurut Direktur Polnam dua periode ini, kampus yang dipimpinnya telah berdiri sejak tahun 1980-an. Bersamaan juga didirikan Politeknik Mechanical Swiss di Bandung yang hingga kini berubah nama menjadi Politeknik Manufaktur Bandung.
”Itu cikal bakal Politeknik, karena berjalan dengan baik maka pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan langsung membentuk Politeknik ini di enam provinsi pada tahun 1979. Angka itu berkembang terus, dan sampai hari ini politeknik negeri di seluruh Indonesia itu sudah terdapat 43 politeknik,” tutur Dady.
Saat ini, dilanjutkan Dady, pemerintah sangat konsern untuk pendidikan vokasi agar menggairahkan indeks pembangunan manusia, selain menciptakan lapangan kerja, bidang industri juga akan bergeliat dengan terciptanya tenaga-tenaga profesional.
Apalagi, untuk mendukung terciptanya tenaga-tenaga profesional, Politeknik Negeri Ambon membuka program magang hingga ke luar negeri.
“Kerjasama untuk magang atau pertukaran mahasiswa kita dengan kampus di Taiwan dan juga Jerman. Jadi mahasiswa yang selesai mengikuti program magang bisa langsung menjadi tenaga profesional siap pakai,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, keunggulan menempuh pendidikan di Politeknik adalah, mahasiswa yang sedang menyelesaikan studinya juga dapat mengikuti program sertifikat atas keahliannya. Dengan demikian, ketika lulus dia memiliki dua pegagang untuk mencari pekerjaan. “Keduanya yakni, ijazah dan sertifikat keahlian itu,” tambahnya,
Dady juga tak lupa mengajak, putra-putri terbaik di kabupaten/kota di Maluku untuk melanjutkan studinya di kampus yang ia pimpin. Sebab, kedepan, mahasiswa dengan keahlian khusus menjadi incaran dunia kerja.
“Tentunya dengan dorongan pemerintah daerah hingga pusat kita bergandeng tangan kita membangun Politeknik Negeri Ambon, untuk menciptakan generasi muda siap pakai,” kuncinya. (SSL)