RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — PT.PLN Persero terus mengkampanyekan kemudahan pelayanan dalam penggunaan aplikasi PLN Mobile. Kali ini, PLN menggandeng Politeknik Negeri (Polnam) Ambon untuk kampanye produk tersebut kepada para mahasiswa.
Manager Pemasaran PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ambon, Darmawaty mengatakan, sosialisasi penggunaan aplikasi PLN Mobile telah menjadi rutinitas. Hal itu dilakukan, mengingat masih banyak masyarakat dan pelajar baik itu siswa maupun mahasiswa sudah mengetahuinya tetapi tidak manfaat penggunaanya. “PLN Mobile memuat tentang semua pelayanan kelistrikan atau bisa dibilang pelayanan PLN dalam satu genggaman. Dalam aplikasi ini, masyarakat bisa mengajukan pasang meteran baru, tambah daya, pembelian token listrik maupun pengaduan. Inilah kemudahannya,” ujar Darmawaty, disela-sela sosialisasi yang berlangsung di Auditorium Politeknik Negeri Ambon, Rabu, 7 Juni 2023.
Menurutnya, pentingnya menyasar masyarakat sekolah dan kampus dalam sosialisasi tersebut. Sebab, mereka cenderung lebih cakap dalam digitalisasi.
“Selama ini kami sudah ke sekolah-sekolah. harapan kami kedepan dengan adanya sosialisasi ini adik-adik dapat mendownload aplikasi PLN Mobile, dan mereka bisa memberitahukan orang-orang di sekitar mereka atas mafaat dan kegunaannya,” harap Darmawaty.
Sementara itu, Koordinator Kerjasama Politeknik Negeri Ambon, Fauzia Tutupoho,SE,M.Si menyampaikan, Polnam menyambut baik sosialisasi PLN Mobile kepada para mahasiswanya. Lewat sosialisasi ini, mahasiswa dan masyarakat secara umum lebih mengetahui apa itu PLN Mobile dan cara pengunaanya, “ujar Fauzia.
Ia mengutarakan, kerjasama Polnam dan PLN juga pernah terjalin. Dimana, saat itu, Polnam mendapatkan kesempatan untuk membuka kelas kerjasama dengan pihak PLN. Dan hasil dari kerjsama itu, Polnam berhasil mewisudakan empat angkatan.”Angkatan pertama di Tahun 2016 sebanyak 11 orang, kemudian angkatan kedua 2017 26 orang, angkatan selanjutnya 11 orang dan angkatan ke empat tahun 2019 terdapat 11 orang.
“Kami mendidik calon pegawai dari PLN. Outputnya adalah bagaimana kami menghasilkan pegawai PLN. Jadi setelah lulus dari sini mereka kemudian menjadi pegawai PLN. Makanya namanya adalah kelas D3 kerjasama PLN dan Polnam,”ungkapnya.
Hanya saja lanjut Fauzia, ditahun 2020, PLN memutuskan program itu.
“Kalau tidak salah di 17 perguruan tinggi program tersebut dihentikan dan salah satunya di Polnam. Kemudian program tersebut diganti dengan magang bersertifikat dan baru dimulai di angkatan 2020,” papar Fauzia.
Dijelaskan pula, setiap tahunnya dari tahun 2020 sampai sekarang yang magang bersertifikat sekitar 20 orang melalui Forum Human Capital Indonesia (FHCI) dan Politeknik Negeri Ambon menjadi salah satu anggota FHCI.
“Kalau bisa harapan kami dibuka lagi kelas kerjasama agar kami bisa mendidik anak-anak Maluku untuk menjadi pegawai PLN,” tandasnya. (SSL)