MCW: Tiga Proyek BWS Terbukti Gagal Total

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Tingginya genangan air di beberapa titik di Kota Ambon terutama di kali Batumerah, Kecamatan Sirimau, menunjukan bahwa tiga proyek Check Dam milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku yang berlokasi di Gereja Jacobus, Gereja Petra dan Kampung Rinjani, Dusun Ahuru, gagal total.

Direktur Moluccas Corruption Watch (MCW) Wilayah Maluku, S. Hamid Fakaubun, SH.,MH, mengatakan, tingginya genangan air di beberapa titik di Kota Ambon itu disebabkan oleh tingginya intensitas hujan sejak Selasa, 30 Mei 2023, dini hari hingga malam hari.

“Coba liat kondisi kali Batumerah hari ini (kemarin), ketinggian airnya hampir dua meter. Padahal, baru seharian hujan deras. Bayangkan kalau hujan deras ini berlangsung selama dua atau tiga hari, pasti air kali akan meluap hingga ke pemukiman rumah warga,” kata Hamid, kepada koran ini di Ambon.

Dia mengungkapkan, gagalnya tiga proyek Check Dam tersebut juga menunjukan bahwa mulai dari tahap perencanaan, studi kelayakan, perancangan, pengadaan hingga tahap pelaksanaan konstruksi di lapangan dilakukan asal-asalan dan sarat korupsi.

Di mana, kondisi aliran sungai sampai saat ini masih tersendat oleh sedimentasi material. Selain itu, dinding penahan longsor yang tidak berkualitas mengakibatkan hempasan tanah jatuh ke aliran sungai.
Apalagi, kondisi beberapa bulan yang lalu sampai sekarang hampir tidak berubah, bahkan makin parah.

“Kami dari MCW sejak awal mengadvokasi masalah ini dan menemukan banyak masalah. Di antaranya, volume air di lokasi proyek Check Dam di kompleks Gereja Jacobus dan kompleks Gereja Petra, makin kering. Padahal, lokasi ini merupakan hulu dari penyelesaian masalah banjir di Kota Ambon beberapa tahun belakangan ini,” ungkap Hamid.

Dia menjelaskan, pantauan MCW di wilayah Negeri Batumerah beberapa jam kemarin, sempat terhambat oleh cuaca dan tingginya air di kali Batumerah. Olehnya itu, dia akan kembali melanjutkan pemantauan pada keesokan harinya.

“Tadi cuaca tidak bagus, makanya kami balik dan akan melanjutkannya besok (hari ini), sekaligus merampungkan beberapa laporan yang akan kami masukan di kejaksaan maupun di Kementrian PUPR,” jelas Hamid.

Dia berharap agar aparat penegak hukum dapat segara periksa pihak-pihak yang terlibat dalam pekerjaan proyek Check Dam tersebut, juga kepada Kementrian PUPR untuk mengevalusi kinerja pimpinan BWS Maluku dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Jackson Tuhupuring.

“Terutama periksa pihak PT. Diyan Nugraha Saotanre yang mengerjakan dua proyek Check Dam di kompleks Gereja Jacobus dan di Gereja Petra sebesar Rp 17 miliar bersumber dari APBN tahun 2020, dan PT. Jaya Konstruksi selaku pelaksana proyek Check Dam yang berlokasi di Kampung Rinjani sebesar Rp 138 miliar bersumber dari APBN,” harapnya.

“Sebab analisa kami bahwa semuanya hanya mencari keuntungan pribadi, alhasil pekerjaannya bobrok dan syarat akan korupsi dalam pekerjaan tersebut,” tambah Hamid. (RIO)

  • Bagikan