RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends, membuka dengan resmi Sertifikasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Pelatihan Internet of Things (IoT) dan Pelatihan Pengelolaan Sampah Plastik, bertempat di Santika Hotel Ambon, Rabu, 17 Mei 2023.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas bersama Komisi VII DPR RI ini, diikuti sebanyak 350 peserta, yang terdiri dari 100 mahasiswa/i Kampus Politeknik Negeri Ambon dan 250 masyarakat umum se-Kota Ambon.
“Tujuan digelarnya tiga pendidikan dan pelatihan (diklat) tersebut di Kota Ambon diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan dan kesejahteraan Maluku di waktu-waktu yang akan datang,” kata MCB, sapaan akrab Mercy Chriesty Barends, kepada wartawan usai pembukaan.
Dia menjelaskan, diklat yang berkaitan dengan Sertifikasi K3 Akamigas langsung didatangkan dari Cepu ke Kota Ambon. Sebab, jika mereka harus ikut ke Cepu untuk bisa mendapatkan sertifikasi berstandar tinggi, harus membayar sekitar Rp 25 juta per orang.
“Bayangkan Direktur PEM Akamigas (Dr. Erdila Indriani, M.T) langsung datang ke sini. Kita datangkan tenaga pengajar dosen dan sebagainya yang jumlahnya 12 orang, tujuannya untuk mempersiapkan masyarakat atau mahasiswa terutama PEM di Kota Ambon,” kata MCB.
Dia berharap, peserta yang mendapatkan sertifikat ini dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya setelah kelulusan. Sebab, sertifikasi yang berstandar tinggi yang dikeluarkan oleh Akamigas sangat berguna sekali kepada seluruh peserta.
“Banyak korporat-korporat Migas dan lain-lain melihat sertifikat ini saja Itu bisa langsung menjadi salah satu indikator, mereka bisa langsung diterima karena standar dari sertifikasi ini sendiri sangat tinggi sekali,” ujarnya.
Terkait pelatihan IoT atau deteksi dini kebocoran gas rumah tangga, lanjut MCB, yakni melatih masyarakat untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam hal ini perangkat Android. Tujuannya agar masyarakat tidak khawatir akan kebocoran gas. Sebab, dengan menggunakan teknologi dengan cepat dan efektif dapat membantu proses migrasi dari minyak tanah (Mitan) ke gas.
“Dengan IoT deteksi kebocoran gas, maka otomatis dalam dua detik aja langsung ketahuan bahwa ada gas bocor entah dari tabungnya, entah dari pemasangan regulator dengan selangnya , itu bisa langsung ketahuan, termasuk deteksi api,” paparnya.
“Kegiatan ini baru pertama kali di seluruh Indonesia yang perdananya digelar di Kota Ambon. Jadi, ketika aplikasi sudah di download dan digunakan, nanti ada notifikasi otomatis kalau di dapur ada kebocoran gas. Bau gasnya saja sudah terdeteksi apalagi api, pasti otomatis langsung ketahuan dan bisa cepat teratasi dengan fasilitas yang sangat mudah,” tambah Mercy.
Sementara untuk diklat Pengolahan Sampah Plastik, lanjut Mercy, yakni dapat didaur ulang dan dapat digunakan menjadi sumber listrik. Dia berharap dengan ilmu pengetahuan seperti ini, maka sampah-sampah plastik pada waktunya dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi yang dikonversi menjadi sumber listrik
“Kita punya 18 bank sampah. Kami percaya bahwa semua ilmu pengetahuan dan teknologi yang kita persembahkan bagi masyarakat Maluku dan terutama yang ada di Kota Ambon ini, dapat memberikan dampak besar bagi kemajuan dan kesejahteraan Maluku di waktu-waktu yang akan datang,” harapnya.
Turut hadir, Penjabat Walikota Ambon diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Pelayanan Publik Ir. Pieter Saimima, M.Si, Wakil Direktur 1 Bidang Akademik Dr. Asepta Surya, M.T, Direktur Politeknik Ambon Dady Mairuhu, ST, MM, Kadis Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon, PT. Pertamina Regional Maluku- Papua diwakili oleh SAM Retail Maluku PT. Pertamina Patra Niaga Angga Yudiwinata Putra, dan lima Camat se-Kota Ambon. (RIO)