RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Penembakan yang terjadi di Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah terhadap dua warga Itawaka, mengakibatkan satu orang meninggal dunia, sangat disesali berbagai pihak.
Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif mengimbau tokoh masyarakat dan seluruh warga untuk tetap menjaga ketenangan serta menghindari tindakan yang dapat memanas-manasi keadaan. Ia juga menekankan pentingnya mendukung upaya menjaga stabilitas dan keamanan wilayah.
“Kami mendorong tokoh-tokoh masyarakat untuk memberikan pernyataan yang menyejukkan serta menyuarakan kebijaksanaan dalam merespons insiden penembakan ini, dan jangan mudah untuk terprovokasi,” pinta Kapolda Maluku kepada wartawan, Selasa, 16 Mei 2023.
Irjen Latif mengaku telah mengerahkan personel untuk menyelidiki atau mengusut tuntas hingga menangkap pelaku dalam kasus tersebut.
“Kami bertekad untuk mengungkap pelaku penembakan. Upaya penyelidikan yang dilakukan diharapkan dapat membawa keadilan bagi para korban dan masyarakat secara keseluruhan,” katanya.
Di sisi lain, tambah mantan Kapolda Nusa Tenggara itu, kasus tertembaknya dua warga ini mengindikasikan masih ada sebagian masyarakat yang menyimpan senjata api, sisa-sisa peninggalan konflik tahun 1999 silam. Hal ini juga dibuktikan dengan adanya penangkapan warga sipil di kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) yang membawa senjata api. Juga adanya pengungkapan penyelundupan senjata api pada beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, perilaku masyarakat yang suka berburu dengan senapan angin atau senjata-senjata rakitan, kata Kapolda, juga sangat membahayakan apabila ada peluru nyasar yang dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, Kapolda mengimbau kepada warga yang masih memiliki senjata api agar segera menyerahkannya kepada aparat kepolisian setempat.
Dengan memyerahkan senpi ke pihak berwajib, masyarakat dapat membantu mengurangi risiko kejadian serupa di masa mendatang.
“Kami juga mengajak masyarakat yang mengetahui adanya individu yang masih menyimpan senjata api untuk melaporkannya kepada polisi. Kerjasama dari masyarakat dalam memberikan informasi sangat berarti bagi upaya pencegahan dan penanganan kejahatan di wilayah ini,” pintanya.
Kepada keluarga korban yang tertembak, Kapolda Maluku menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam.
“Kami berkomitmen untuk memberikan keadilan dan perlindungan kepada seluruh masyarakat Maluku,” tegasnya.
Untuk seluruh masyarakat, Kapolda mengatakan agar tetap tenang dan mempercayakan proses penanganan kasus tersebut kepada aparat kepolisian.
“Dengan bekerjasama, menjaga kebersamaan, dan memberikan dukungan, kita dapat memastikan bahwa situasi di Saparua tetap kondusif dan aman,” ungkapnya.
Imbauan damai juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Maluku, Melkianus Sairdekut. Dia meminta masyarakat agar tidak cepat-cepat percaya segala informasi hoax yang beredar sehingga menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat.
“Kita berdoa untuk seluruh proses pemulihan pasca penembakan, sehingga baik pihak korban maupun aparat kemanan dapat menyelesaikan seluruh proses ini melalui proses hukum secara baik agar tidak melebar dan membias,” kata Sairdekut saat diwawancarai wartawan di Ruang Kerjanya di Gedung Wakil Rakyat Karang Panjang (Karpan) Kota Ambon, Selasa, 16 Mei 2023.
Legislator Partai Gerindra itu, menegaskan, pihak keamanan dapat mengambil tindakan cepat guna menyelesaikan masalah ini.
“Bagi seluruh masyarakat, saya harap tetap menjaga keamanan dan ketertiban (Kamtibmas) bersama-sama dengan aparat keamanan dalam hal ini kepolisian,” pintanya.
Sebelumnya, penembak misterius (Petrus) kembali beraksi di Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah.
Akibatnya dua warga Itawaka, Welna Hattu (41) dan Alexander Papilaya,
terkena tembakan.
Welna, guru SMA ini tewas se oltelah dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Saparua, sedangan Ronald sedang dirawat. Diduga tembakan berasal dari senapan angin.
(AAN-SSL)