RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Polsek Kawasan Pelabuhan Yos Soedarso (KPYS) Ambon dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku mengagalkan penyelundupan Kangguru Papua ke Surabaya, Jawa Timur.
Satwa yang dilindungi ini digagalkan di atas KM Dobonsolo yang sedang berlabuh di Pelabuhan Yos Soedarso Ambon, Senin, 15 Mei 2023
“Kita dapat info dari teman-teman BKSDA dan info ini juga didapatkan dari BKSDA Jayapura juga bahwa ada warga yang membawa hewan yang dilindungi tujuannya ke Surabaya tapi masih transit di Pelabuhan Ambon,” kata Kapolsek KPYS Iptu Julkisno Kaisupy kepada wartawan.
Menerima kabar dari BKSDA, personel Polsek langsung bergerak melakukan pemeriksaan di atas Dobonsolo.
Awalnya informasi yang diterima BKSDA Maluku bahwa penyelundupan Kanguru dari Papua itu sebanyak kurang lebih 20 ekor, ada juga burung kakatua maupun burung nuri
“Kita hanya temukan 7 ekor Kanguru di kamar 6018 dan langsung kita amankan di Polsek KPYS. Sementara jumlah lainnya bersama burung belum ditemukan,” ungkapnya.
7 ekor Kanguru yang diamankan itu dibawa oleh MY, TKBM di Jayapura. Ia sementara diamankan bersama S, seorang ABK Dobonsolo.
“MY tugasnya mengangkut hewan di atas kapal, sementara pemiliknya juga berada di kapal yang sama. Namun setelah kami cari tidak ditemukan,” ungkapnya.
Untuk pemilik hewan ini Polsek KPYS akan berkoordinasi dengan Pelni dan BKSDA di Surabaya atau tempat Dobonsolo singgah, sehingga ada pemeriksaan terhadap orang yang memiliki Kanguru itu.
“Tadi kita bersama pihak kapal dan keamanan sudah membuka semua gudang di kapal namun tidak menemukan hewan-hewan yang diduga masih disembunyikan. Kita nanti akan koordinasi lebih lanjut lagi,” ucapnya.
Julkisno mengaku berdasarkan informasi yang diterima dari BKSDA Maluku, Kanguru tersebut kalau dijual harganya ditaksir mencapai Rp32-40 juta per ekor, tergantung ukuran hewan tersebut.
“Modusnya hewan ini diisi di dalam tas jinjing dan dinaikan di atas kapal, sementara kandangnya itu kan bisa bongkar pasang. Awalnya kandangnya dibongkar dulu, setelah di dalam kapal baru dipasang dan hewan ditaru di kandang,” jelasnya.
Kasubbag Tata Usaha (TU) BKSDA Maluku Rosna mengatakan, Kanguru yang ditemukan tersebut merupakan hewan asli Papua.
“Ini hewan endemik Papua. Dari 7 ekor ini satu mati,” ungkapnya.
Dari data yang dimiliki BKSDA Maluku, Rosna mengaku pihaknya baru sekali menggagalkan penyelundupan Kanguru.
“Karena tadi kita tidak dapat yang sisanya, makanya kita juga akan berkoordinasi dengan petugas BKSDA dimana kapal ini (KM.Dobonsolo) singgah,” jelasnya.
Satwa dilindungi ini akan dibawa untuk dikarantina di Pusat Satwa yang berada di kawasan Kebun Cengkih, Kota Ambon. (AAN)