RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID – AMBON, — Dengan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon menggelar Kuliah Umum Pengenalan Pasar Modal Syariah, yang dipusatkan di Gedung Auditorium IAIN Ambon, Kamis, 11 Mei 2023. Kuliah Umum ini dihadiri unsur pimpinan tinggi dari OJK dan Self-Regulatory Organization.
Rektor IAIN Ambon, Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si dalam sambutannya menyampaikan penghargaan tertinggi kepada para pimpinan dari lembaga penyelenggara kegiatan Kuliah Umum Pengenalan Pasar Modal Syariah yang turut hadir dalam kegiatan ini.
Kiranya, kata Rektor, kedatagan para pimpinan ini, menjadi salah satu momentum sejarah sebagai blueprint yang turut mewarnai proses transformasi IAIN Ambon menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangadji, Ambon yang tengah berproses.
Bahwa menurut Rektor, guna mewujudkan visi lembaga yang yang bertumpu pada pengintegrasian keIslaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, meniscayakan sumber daya yang lahir dari lembaga ini, untuk memiliki pemahaman dan jiwa yang dikotomis antara agama dan sains, antara jasmani dan rohani yang seimbang. Dengan demikian, SDM yang lahir dari IAIN Ambon adalah orang-orang profesional yang mampu mengintegrasikan semua dimensi kehidupan. Sehingga kelak, dapat berkiprah di semua bidang, termasuk di OJK dan BEI.
Harapannya, lewat kuliah umum ini, seluruh sivitas akademika IAIN Ambon, dapat meningkatkan kemampuan literasinya, terkait pasar modal terpadu untuk menyambut era badan layanan umum di kemudian hari nanti. Sebab, setelah kampus ini beralih menjadi UIN, maka BLU sudah pasti diterapkan. “Ketika sudah menjadi UIN, kita dituntut untuk mampu membangun investasi secara produktif untuk menopang seluruh proses tridharma perguruan tinggi,” kata Rektor.
Sebab itu, lewat Kuliah Umum ini, dapat menjadi wahana edukasi yang mendukung literasi keuangan di sektor pasar modal untuk masyarakat dan khususnya civitas akademika IAIN Ambon. Sekilas, Rektor juga menjelaskan tentang keberadaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) yang mewadahi program studi di bidang perbankan maupun ekonomi di kampus IAIN Ambon. Maka, kiranya dari kegiatan ini, kerjasama dengan seluruh komponen baik di OJK maupun BEI, serta lembaga lainnya, dapat terus terjalin untuk membangun Maluku, bangsa dan negara ke depannya.
Sementara Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon, sekaligus Anggota Dewan Komisaris OJK RI, Inarno Djadjadi, dalam sambutannya menyampaikan pula penghargaan kepada IAIN Ambon, atas kesediaannya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kuliah Umum Pengenalan Pasar Modal Syariah.
Tak salah, kata dia, memilih IAIN Ambon sebagai tuan rumah, karena fasilitas dan pelayanannya yang luar biasa, sehingga kegiatan tersebut dapat terselenggara dengan baik dan sukses. “Iya, ini sungguh sangat luar biasa. Saya sangat surprise melihat gedung yang sangat megah ini. Tentunya, hal ini sangat selaras apabila IAIN Ambon segera beralih menjadi UIN.”
Sebab itu, pihaknya akan memberikan dukungan kepada IAIN Ambon agar alih bentuk menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) dapat segera terealisasi. “”Kita turut mendukung pak untuk hal itu, dan mendoakan agar proses tersebut dapat cepat bisa tuntas di dalam waktu yang dekat.” Apalagi, IAIN Ambon telah memiliki Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang selaras dengan program-program, yang ada di lembaga mereka. “Baik Bursa Efek Indonesia dan OJK akan mendukung untuk kelancaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.”
Sementara terhadap BEI dan OJK, kiranya kegiatan ini dapat mendorong peningkatan literasi dan inklusi pasar modal di Provinsi Maluku.
Ia mengakui, di tengah ketidakpastian ekonomi global dan juga perekonomian domestik dalam beberapa tahun terakhir, justeru sektor keuangan syariah tumbuh dan berkembang secara positif baik di Indonesia maupun di berbagai mancanegara. Indonesia sendiri, karena memiliki sektor keuangan sosial Islam yang paling dinamis dan berkembang di antara seluruh negara di dunia, urai Inarno, panjang.
di akhir sambutannya, Inarno berpesan kepada mahasiswa IAIN Ambon, bahwa dengan adanya globalisasi dan revolusi industri 4.0, mahasiswa dan generasi muda, perlu terus mengupgrade diri dengan berbagai skills.
“Jangan hanya berdiam diri di zona nyaman. Sebab, persaingan akan semakin ketat terutama saat memasuki dunia kerja. Pasar modal syariah menjadi salah satu dunia yang sangat terbuka, dan menarik bagi mahasiswa untuk lebih mendalami dan kemudian turut terjun sebagai pelaku pasar,” pesan Inarno mengakhiri sambutannya dengan pantun. (WHL)