RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Alasan Widya Pratiwi, isteri Gubernur Maluku juga Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Maluku, Murad Ismail, pindah ke Partai Amanat Nasional (PAN) untuk maju menjadi calon anggota DPR RI, akhirnya terjawab.
Informasi yang diterima, Murad Ismail kecewa usai mendengar rekaman percakapan antara salah satu pimpinan DPD PDIP Maluku dan salah satu pimpinan DPP PDIP, yang dinilai sebagai bentuk konspirasi untuk melengserkannya dari kursi ketua DPD PDIP Maluku dan menjegalnya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024 mendatang.
“Saat disidang DPP pada Jumat pekan kemarin, Pak Murad menunjukan bukti rekaman percakapan dan mengatakan bahwa ada gerbong lain di internal partai yang ingin melawannya,” beber salah satu kader PDIP yang meminta namanya dirahasiakan, kepada koran ini, Senin, 1 Mei 2023.
Murad Ismail, lanjut sumber itu, juga sempat menggebrak meja kepada Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dan Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, di ruangan khusus kantor PDIP.
Sebab, Komarudin Watubun dinilai sering memotong pembicaraannya saat sedang menjelaskan tentang alasan isterinya (Widya Pratiwi) pindah dari PDIP ke PAN untuk maju menjadi calon anggota DPR RI.
“Selain pembicaraannya suka dipotong-potong, Pak Murad juga katanya tidak terima disidang oleh Pak Komar dan Pak Djarot. Pak Murad maunya disidang langsung oleh Ketua Umum Ibu Megawati,” ungkapnya.
“Selesai marah-marah, Pak Murad langsung berdiri dan meninggalkan kantor DPP tanpa mendengar penjelasan dari Pak Komar dan Pak Djarot,” tambah sumber itu.
Sumber itu juga mengungkapkan bahwa sebanyak 11 DPC PDIP se-Provinsi Maluku telah bersepakat meminta DPP PDIP untuk dapat segara memberhentikan Murad Ismail dari jabatan ketua DPD PDIP Provinsi Maluku.
Kesepakatan itu dituangkan dalam surat keberatan yang ditandatangani oleh masing-masing ketua dan sekretaris DPC PDIP se-Provinsi Maluku dan diserahkan secara langsung kepada DPP PDIP.
“Jadi, Pak Murad sudah selesai di DPP, apalagi 11 DPC sudah menyerahkan surat keberatan kepada DPP yang isinya meminta DPP segara memberhentikan Pak Murad dari jabatan ketua DPD,” tutur sumber itu.
Meski keputusan pengganti Murad Ismail berada pada kewenangan DPP, sumber itu mengaku bahwa seluruh ketua dan sekretaris DPC PDIP se-Provinsi Maluku menginginkan agar Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Chriesty Barends, dapat menggantikan Murad.
“Semua ketua DPC ingin ibu Mercy Barends yang jadi Plt ketua DPD PDIP Maluku ganti Pak Murad. Alasannya, Ibu Mercy tidak pernah berkonflik dengan siapapun dan matang dalam berorganisasi, sehingga diyakini mampu menjalankan amanat partai,” terangnya.
Mengenai hal itu, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, yang coba dikonfirmasi via telepon tidak menerima panggilan. Pesan singkat berisi pertanyaan yang dikirim via WhatsApp (WA) juga tidak direspon hingga berita ini diterbitkan. Padahal, status pesan tercentang dua alias masuk.
Informasi lain yang diterima, Murad kecewa dengan sikap salah satu pengurus DPD PDIP Maluku, yang sengaja ingin menjegalnya. Padahal, sebelumnya, kepentingan oknum pengurus DPD itu telah diakomodir oleh Murad. (RIO)