RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — ARU, — Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends, ST, akhirnya memenuhi janjinya dengan merealisasikan Program Penyalaan Listrik Desa (LISSA) di Kecamatan Aru Tengah melalui Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Desa Benjina dan di Kecamatan Aru Selatan Utara melalui PLTD Desa Taberfane.
MCB di awal sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak PLN dari pusat sampai di daerah, khusus untuk General Manager PT PLN MMU (Maluku-Maluku Utara) Awat Tuhuloula, Kepala UP3 Tual Martinus Pasensi, Kepala UPL Dobo Niko Leweherila, dan seluruh jajarannya berserta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Aru yang telah gotong royong saling menopang, sehingga masyarakat di kedua kecamatan tersebut dapat merasakan keadilan energi listrik.
“Saya yakin kedepannya listrik ini dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat lewat berbagai kegiatan ekonomi produktif di desa masing-masing. Dan saya juga yakin Kabupaten Kepulauan Aru pada akhirnya akan keluar dari kemiskinan,” harapnya, Jumat, 28 April 2023.
Dikatakan, PLTD Benjina, Taberfane dan Marlasi, merupakan Program LISSA di dua kecamatan daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terdepan) Kabupaten Kepulauan Aru, sejak tahun 2015-2016 dalam bentuk skema KSO (Kerjasama Operasi) dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru. Namun beberapa komponen/sparepart mesin tidak sesuai spesifikasi, sehingga pihak PLN belum bisa melakukan serah terima aset karena masalah safety pembangkit dan masyarakat sekitarnya.
“Lewat terobosan dalam pembahasan di Komisi VII DPR RI dengan Kementrian ESDM RI dan PT. PLN Persero, juga koordinasi dengan Pemda Aru, maka ditempuh kebijakan dengan membantu percepatan penuntasan masalah KSO dan membuka relaksasi pengadaan SPD (Satuan Pembangkit Diesel) hanya untuk Maluku dan Maluku Utara, sebagai bentuk percepatan pencapaian elektrifikasi 100% di daerah 3T ini,” papar MCB.
Khusus untuk PLTD Marlasi, kata MCB, dalam waktu dekat akan diselesaikan yang diikuti dengan penyelesaian di beberapa titik pembangkit lainnya, seperti Longgar Apara, Wakua, Koijabi, dan beberapa titik lainnya yang dicover semua oleh Pemerintah Pusat lewat PLN, sehingga mulai dari jaringan, mesin, rumah mesin, dan lain-lain sebagai evaluasi atas skema KSO yang bermasalah.
“Mesin-mesin baru sudah berdatangan, jadi apa yang menjadi PR saya yang begitu lama akhirnya terselesaikan satu demi satu. Janji saya untuk masyarakat terpenuhi sudah. Program Lissa untuk Pulau Wokam dan Desa Ngaibor sudah diresmikan duluan, saat itu saya tidak bisa hadir namun senang mendengar masyarakat sudah bisa menikmati listrik di sana,” ucapnya.
Dia menjelaskan, PLTD Benjina dan PLTD Taberfanai yang merupakan program pengadaan listrik dengan menggunakan Skema KSO, dimana Pemerintah Pusat melalui PLN menyediakan seluruh instalasi listrik (tiang, jaringan, transmisi, gardu dan lain-lain), sedangkan Pemkab Aru menyediakan pengadaan rumah mesin dan mesin listrik.
Untuk pembangkit di Benjina, lanjut MCB, menjadi pusat listrik bagi 22 desa dan tiga dusun. Diawali dengan mendistribusi listrik di enam desa dan satu dusun Kecamatan Aru Tengah, yakni Benjina, Selilau, Namara, Gulili, Tanah Miring, Papakula Besar dan Dusun Papakula Kecil.
Menurutnya, PLTD Benjina dengan daya sebesar 432 kW yang ditopang kapasitas mesin 3 X 180 kW yang sementara akan melayani 1.169 calon pelanggan. Sementara PLTD Taberfanai mencakup tujuh desa yakni Tabarfane, Ereson, Juring, Maekor, Hokmar, Lutur dan Rebi. Juga tiga dusun yakni Jerukin, Bangsal dan Katanter.
“Distribusi listrik untuk tiga desa yakni Taberfane, Hokmar dan Lutur dan satu Dusun Katanter. Dimana, calon pelanggan awal sebanyak 410 pelanggan. Panjang jaringan JTM 29,83 kms, JTR 2,92 kms, terdapat teafo 100 Kva dan 4 travo 50KVa. KP Taberfane akan dinyalakan dari PLTD Taberfane dengan kapasitas mesin 2×80 KW dan daya mampu sebesar 128 Kw,” jelas MCB.
Untuk diketahui, masyakarat menyambut gembira para undangan sejak dari laut dengan belang berbalut hadrat tifa gong, dan tarian adat Aru sebagai ungkapan syukur listrik masuk desa. (RIO)