RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku, Jackson Tehupuring, dan kontraktor dari PT. Jaya Konstruksi, diminta untuk tidak tutup mata atau pura-pura “buta” atas masalah yang terus ditimbulkan akibat dari pekerjakan proyek pembangunan Check Dam di Kampung Rinjani, Ahuru, Negeri Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
Direktur Utama Moluccas Corruption Watch (MCW) Wilayah Maluku, S. Hamid Fakaubun SH, MH, mengungkapkan, sejumlah masalah itu di antaranya pembuangan limbah hasil galian di Kampung Rinjani ke kali Batumerah yang mengakibatkan warna air berubah dan ketinggian air juga meningkat.
“Pembuangan limbah warga setempat juga menjadi tersumbat. Padahal, menurut info yang kami dapat sendiri dari orang dalam, ternyata ada anggaran yang memang sudah disiapkan untuk pembuangan limbah, tapi kenapa dibuang di kali Batumerah,” ungkapnya, kepada koran ini di Ambon, Minggu, 16 April 2023.
Dampak lainnya, tambah Hamid, yaitu akibat dari pembuangan limbah banyak yang jatuh dan mengakibatkan jalanan di kawasan Ahuru menjadi kotor dan berdebu. Apalagi ketika musim hujan, membuat kendaraan roda dua dan roda empat terpaksa harus lebih ekstra berhati-hati guna mencegah hal-hal buruk akan terjadi, mengingat jalannya licin.
“Masalah ini sebenarnya sudah lama terjadi dan sering dikeluhkan oleh warga setempat, tapi sampai sekarang pihak BWS dan kontraktor terkesan buta atau tutup mata,” beber Hamid.
Selain itu, lanjut Hamid, janji pihak BWS Maluku dan PT. Jaya Konstruksi untuk melakukan ganti rugi atas rumah-rumah milik warga Kampung Rinjani yang terdampak akibat pembangunan proyek Check Dam senilai Rp 138 miliar yang bersumber dari APBN, hingga kini juga belum dibayarkan.
“Ada beberapa rumah yang kita datangi di Kampung Rinjani, ternyata benar ada beberapa yang tidak diganti rugi akibat dari pembangunan Check Dam. Kami tidak asal bicara, kami punya dokumentasi video hasil wawancara dengan warga sekitar yang mengeluh terkait proyek itu,” terangnya.
Hamid menjelaskan, selain masalah pembuangan limbah yang sembarangan ke kali Batumerah hingga orang terjatuh di jalan-jalan aspal, juga terdapat beberapa konstruksi proyek Check Dam di Kampung Rinjani yang diduga bermasalah dan sementara dikaji oleh MCW.
“Untuk masalah ini, nanti dari MCW akan meminta data grand desain awalnya seperti apa, baik itu konstruksi maupun perencanaan anggarannya. Dari situ akan kita temukan masalahnya di mana. Yang pasti dari MCW masih terus ditelusuri,” jelasnya.
Terkait hal itu, PPK BWS Maluku, Jackson Tehupuring, yang dikonfirmasi koran ini via pesan WhatsApp (WA), mengaku hanya dapat memberikan klarifikasi atau jawaban di kantornya.
“Konfirmasi ke kantor besok ya supaya bisa dijelaskan baik-baik ya pak, jangan di wa gini ya pak, sebab data di kantor, jadi harus konfirmasi di kantor biar data lengkap ya,” katanya. (RIO)