RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — PT. Pelni Cabang Ambon mencatat jumlah penumpang kapal melonjak 70 persen jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah melalui Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Sabtu, 15 April 2023.
Pantauan media ini di pelabuhan, ribuan pemudik padati pelabuhan terbesar di Maluku itu. Baik yang datang dari wilayah barat maupun hendak ke arah timur seperti Banda, Tual, Dobo dan Papua dengan menumpang KM. Ngapulu.
Dari arah barat, Ngapulu mengangkut 1.475 orang penumpang. Ini yang naik dari Pelabuhan Tanjung Priok-Surabaya-Makassar-Bau-Bau tiba di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon sekitar pukul 17.00 WIT.
Dari jumlah itu, 922 penumpang turun di Pelabuhan Ambon, sedangkan 553 penumpang lanjutan.
Sementara penumpang yang naik dari Pelabuhan Ambon tujuan Banda-Tual-Dobo-Fak-Fak-Kaimana tercatat sebanyak 1.450 orang.
KM. Nggapulu bertolak dari Pelabuhan Ambon pukul 22.00 WIT.
Manager Operasional PT. Pelni Cabang Ambon Muhammad Assegaff mengatakan, penumpang kapal yang mudik lebaran tahun ini melalui Pelabuhan Yos Sudarso Ambon alami kenaikan 70 persen.
“Sekarang ini sekitar 70 persen. Puncak mudik sudah berlangsung sejak 13 April beberapa hari lalu,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu, 15 April 2023.
Untuk diketahui, layani musim mudik lebaran kali ini, PT. Pelni (Persero) kerahkan 17 armada kapal termasuk jenis perintis untuk angkut pemudik melalui Pelabuhan Ambon.
Sementara terkait dengan penumpang tujuan Seram Bagian Timur, yang saat ini tidak mendapatkan kapal, anggota DPRD Maluku Anos Yeremias memastikan bahwa penumpang SBT akan diangkut dua kapal milik PT. Inti Samudera Timur, pada Senin, 17, April 2023.
“Kami sampaikan kepada basudara, warga SBT di Kota Ambon yang hendak mudik Idul Fitri, hasil koordinasi kami dengan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku dan KSOP Ambon, dua kapal yang dideviasi untuk membantu arus mudik ke SBT yaitu, KM Sbuk Nusantara 33 dan KM Kinei,” kata Anos kepada wartawan, Minggu, 16 April 2023.
Anggota Komisi III DPRD Maluku berharap agar warga SBT yang hendak mudik, misa diangkut dua kapal itu.
“Semoga yang mudik bisa memperoleh tempat yang sudah disediakan para ABK kapal,” ucapnya.
Sebelumnya, ribuan pemudik yang berasal dari pulau Seram Bagian Timur (SBT) dan Kecamatan Tehoru-Telutih gagal berangkat dengan moda transportasi laut Kapal Sabuk Nusantara 107, Minggu 16 April 2023.
Pantauan media ini pemudik sudah mulai memadati kantor Pelni Cabang Ambon sejak Sabtu (15 April) hingga Minggu (16 April) guna melakukan pembelian tiket kapal.
Naas, dengan alasan surat izin berlayar yang expired, kapal yang seharusnya berangkat pada Sabtu (15 April) harus diundur dihari Minggu (16 April). Melihat lonjakan pemudik yang terjadi, akhirnya pihak Pelni membuat keputusan untuk memberangkatkan pemudik pada pukul 10.00 Wit dini hari tadi.
Syarat pembelian tiket pun dibuat amburadul. Bagaimana tidak, untuk memastikan semua pemudik memperoleh tiket, mereka diharuskan mencacat nama pada Sabtu (15 April) dengan ketentuan satu orang boleh membeli tiket untuk 10 pemudik lain.
Pemudik yang sudah antri sejak pukul 07.00 Wit di lokasi pembelian tiketpun harus rela berdesak-desakan demi memastikan nama mereka tercatat untuk melakukan pembelian tiket KM Sabuk Nusantara 107.
Kesemrawutan tersebut belum berakhir, tepat Minggu (16 April) sekira pukul 07.00 Wit ribuan pemudik sudah mulai memadati Kantor Pelni Cabang Ambon untuk melakukan pembelian tiket. Pemudik rela berdesak-desakan untuk memastikan mereka dapat kembali ke kampung halaman mereka.
Sayangnya, lantaran kuota penumpang yang hanya menampung 350 orang membuat sebagian besar pemudik harus menelan kekecewaan lantaran tidak sempat mendapatkan tiket kapal tersebut.
Ujung dari rasa kecewa pemudik, aksi demonstrasi pun terjadi sekitar pukul 10.00 Wit di depan kantor Pelni Cabang Ambon Dipimpin langsung oleh mahasiswa asal Kecamatan Kesui SBT, Latuera Keliangin.
Dalam orasinya, Latuera menyayangkan sistem pembelian tiket yang amburadul. Misalnya Dari 100 orang yang dilayani didalam ruang pembelian tiket, masing-masing boleh memesan tiket untuk tiga hingga empat penumpang.
“La kira-kira kalau dong (mereka) yang masuk 100 orang lansgung full 300 orang, sedangkan kuota kapal adalah 350 penumpang. Bagaimana dengan teman-teman yang lain?. Sekarang yang Katong pikirkan itu bagaimana pihak Pelni untuk menambah jumlah kapal untuk rute SBT,” sesalnya.
Jadi kiranya dirinya meminta agar pemudik lain bisa dilayani juga, ia juga meminta agar dinas perhubungan menambah kapal rute SBT.
“Seng (tidak) ada pembedaan disini, seng ada!. Kalau Katong (kita)mau tunggu begini sampai kapan? Sedangkan beso atau lusa ini sudah lebaran. Beta yang masuk bicara semata-mata untuk kepentingan bersama. Jadi teman-teman yang sedang antri di belakang Beta ini mari Katong sama-sama bersabar menunggu arahan pihak perhubungan,” papar dia.
Ia menegaskan sekali lagi, bahwa solusinya cuma satu, yakni dinas perhubungan membuat penekanan persoalan penambahan kapal.
Beranjak dari Kantor Pelni Cabang Ambon, media ini kemudian melakukan pemantauan di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
Miris, ribuan pemudik terlunta-lunta lantaran tidak berhasil membeli tiket kapal. Kapal dengan rute Tehoru-Werinama-Kesui-dan Kelmury itu dalam waktu singkat sudah dipadati penumpang.
Untuk memastikan para pemudik dapat berangkat, akhirnya pihak Pelni memutuskan untuk mengadakan kapal tambahan yang akan berangkat pada Senin, 17 April. (AAN-SSL)