RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Target raihan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari daerah pemilihan (Dapil) Maluku mulai dipatok partai-partai politik. Tak terkecuali Partai Demokrtasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Bahkan, Ketua DPD Murad Ismail (MI), sesumbar bila partainya tak meraih dua kursi, dia akan mundur dari jabatan ketua.
Optimisme Murad yang juga Gubernur Maluku itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pembahasan Usulan Bakal Calon Anggota Legislatif PDI Perjuangan Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota di Wilayah Maluku, di Pacific Hotel, Senin 27 Maret malam.
Menurut MI, dia akan berhenti sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan apabila pada pemilihan legislatif partai berlambang kepala banteng itu tidak berhasil meraih 2 kursi untuk DPR RI dari dapil Maluku. MI sangat optimis, target yang dipasang akan dicapai.
“Kita target dua kursi dan itu harga Mati. Optimis. Dan saya bekerja untuk itu. Untuk mesin partai PDI Perjuangan di Maluku adalah tanggung jawab saya sebagai ketua DPD,” tegas Murad Ismail, seperti dikutip dari laskarmaluku.com.
MI mengaku, untuk komposisi DPR RI sudah sangat jelas, dan dia akan mengawal sebaik mungkin nama-nama tersebut. Dia juga memberi isyarat bahwa beberapa figur yang namanya masuk dalam bursa Bacaleg DPR RI juga diambil dari figur-figur kabupaten/kota
“Sudah jelas, tinggal kalian cek daftar dari Benhur Watubun. Beliau sebagai sekretaris, saya kasih kepercayaan untuk umumkan dan sudah kami sepakat semua. Kita ikut dari awal sampai akhir dan kita tegaskan bahwa penetapan ini setelah beberapa orang kita angkat ke provinsi dan ada beberapa orang belum ada nama nanti kita kasih masuk,” ungkap Murad.
Apakah target PDIP itu bisa dicapai? Konsultan Politik, Edison Lapalelo pesimis akan hal tersebut. Menurutnya, semua partai atau ketua partai apapun ketika ditanya tentang bagaimana kesiapan mereka di Pemilu 2024, pasti akan menjawab dengan penuh semangat dan memberi harapan kepada semua kader. Untuk itu, kata dia, wajar jika Ketua DPD PDIP Maluku memberikan pesan politik kepada kader-kader partai dan simpatisan partai bahwa PDIP akan dapat dua kursi.
“Saya kira wajar saja, akan tetapi dengan jumlah kuota kursi DPR RI yang terbatas dengan empat kursi. Apalagi kenyataan yang terjadi saat ini bahwa empat kursi tersebut habis untuk masing-masing partai. Olehnya itu, pernyataan tersebut hanya pernyataan politik atau sebagai satu pesan politik untuk memberi semangat kerja kepada kader,” ujar Lapalelo.
Dia menilai, pernyataan Ketua PDIP Maluku itu, sebagai pernyataan yang tidak terukur atau masih sebatas bentuk pemberi semangat. Selain itu, Lapalelo juga menilai, pernyataan Gubernur juga sebagai pernyataan politis yang memberi kersan rasa tanggung jawab terhadap semua proses pergerakan atau kerja-kerja politik di Maluku.
“Tapi kembali lagi, kalau di Maluku, untuk dua kursi PDIP butuh kerja yang sangat berat. Kemudian, bahwa pernyataan ini juga bisa iya, bisa tidak. Kita masih ada pada satu rasa was-was pada sistem politik, apakah bersifat terbuka ataupun tertutup, inikan masih terus mengambang. Kalau sistem pemilu terbuka, maka kemungkinan untuk dua kursi itu berat. Tapi kalau sistem tertutup, PDIP bisa mendapat kursi sesuai target itu,” tandas Lapalelo.
Selain kerja-kerja politik, Lapalelo juga menilai, figur juga menjadi daya jual untuk meraih target tersebut. Untuk itu, Lapalelo menanyakan siapa figur-figur atau Bacaleg PDIP yang akan didorong ke Senayan?
“Itu juga menjadi faktor yang bisa memberi kesan terukur kepada publik bahwa PDIP bisa mendapat dua kursi atau tidak,” tambahnya.
Sebagai informasi, kabar yang berkembang figur-figur yang akan masuk daftar calon anggota legislatif DPR RI dari PDIP untuk Dapil Maluku yakni, Mercy Barend (Anggota DPR RI), Widya Murad Ismail (istri Gubernur), Herman Adrian Koedoeboen (mantan Bupati Maluku Tenggara) dan Edwin Adrian Huwae (Anggota DPRD Provinsi Maluku). (SSL)