RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Kasus dugaan penipuan terhadap pedagang, yang dilakukan Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Mardika (APMA) Ambon, Alham Valeo, diminta untuk tidak dipolitisasi. Pasalnya, apa yang dilakukan Alham merupakan dugaan tindakan kriminal.
Permintaan tersebut disampaikan Ketua Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMNI) Cabang Ambon, Said Bahrum Rahayaan, kepada media, Senin 20 Maret.
Rahayaan menjelaskan, masalah dugaan penipuan yang merugikan pedagang di Pasar Mardika itu bukan masalah politik, tapi masalah hukum. Unsur-unsur pidana penipuannya cukup terang.
Pedagang-pedagang yang menjadi korban pun jelas.
“Ini masalah hukum. Sebab, sudah ada pedagang yang menjadi korban atas ulah ketua APMA Ambon, Alham Valeo,” kata Ketua GMNI Cabang Ambon itu.
Untuk itu, dia menyarankan pihak legislatif, baik DPRD Maluku maupun Kota Ambon, dorong masalah tersebut ke penegak hukum agar pedagang mendapatkan keadilan.
“Keadilan tidak bisa ditukar dengan cara penyelesaian “setengah kamar”. Mereka (pedagang) ini orang kecil yang saban hari banting tulang demi menyambung hidup. Dimana nurani kalian para rakyat,”paparnya.
Lebih lanjut, dia mengakatakan, entah apa yang ada didalam benak para wakil rakyat dan eksekutif dalam hal ini Pemerintah Kota Ambon, sehingga Alham Valeo belum juga dipolisikan meski sudah banyak pedagang yang secara terang-terangan mengaku telah dirugikan.
“Pelunasan 37 Kios di Pasar Apung 1 oleh pedagang ke Alham Valeo, dimana setiap kios dibayar Rp.3 juta dan diberi kwitansi dengan cap toko pribadi Alham Valeo yang tak punya legalitas hukum, saya rasa juga sudah jadi rahasia umum, dan bisa menjadi bukti kuat untuk Alham Valeo ini dipolisikan,”terangnya.
“Belum lagi masalah pembangunan lapak didalam terminal yang jelas-jelas melanggar aturan, dan dilakukan Alham tanpa berkoordinasi dengan Pemkot Ambon,”sambung Bahrum.
Lantas, sambung dia, apa lagi yang harus ditunggu para pemangku kepentingan dan wakil rakyat untuk menunjukan diri berjuang memberikan rasa keadilan bagi para pedagang di Mardika.
“Kepada siapa lagi pedagang ini berharap, kalau bukan Pemerintah dan Wakil Rakyat. Tapi jika gayanya seperti sekarang, publik bisa menilai bahwa mereka tengah berjuang sendiri guna mendapatkan keadilan, sebab wakil rakyat semuanya bungkam dan tak ada yang berani lapor Alham Valeo,”tegasnya.
“Memangnya siapa Alham Valeo, hingga masalah di Mardika yang merugikan pedagang membuat hampir semua pemangku kepentingan turun tangan. Anehnya, meski sudah banyak pemangku kepentingan turun tangan, tapi belum juga menemukan titik terang,”sambungnya.
Masalah pasar Mardika yang telah mencuat di publik lebih dari satu bulan, jika tidak mampu diselesaikan dalam waktu dekat demi kepentingan pedagang, maka jangan heran apabila publik menilai kalau ada Oknum di Pemkot dan DPRD diduga “Masuk Angin”.
“Kalau semuanya memang merasa bersih dan terpanggil membela rakyat kecil di Mardika, mestinya masalah ini sudah selesai. Sebab penyeleseaian dari awal itu gampang saja, yakni tinggal polisikan Alham Valeo, bekukan APMA, selesai,”tegasnya.
“Tapi apa yang terjadi sekarang, meski Alham Valeo secara terang-terangan diketahui menjadi dalang dibalik kegaduhan ini, malah diperlakukan bak orang besar yang memiliki power kuat, sehingga tak bisa tersentuh hukum. Jangan ada yang cuci tangan lah mengenai Mardika, kasihan pedagang,”tutupnya.(KT-RIO)