RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Bahasa daerah asal Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) bakal direvitalisasi oleh Bantor Bahasa Maluku.
Hal tersebut diakui Kepala Kantor Bahasa Maluku, Sahril saat menyampaikan sambutannya dalam Rapat Koordinasi Kantor Bahasa Maluku, di The Natsepa Ballroom, Suli, Senin 13 Maret 2023.
“Di tahun ini kami hanya bisa menerima dua wilayah yaitu Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) untuk dilakukan revitalisasi bahasa daerah. Perlu kami sampaikan dua wilayah ini memiliki bahasa daerah yang cukup banyak,” ucap Sahril.
Dikatakan, Kabupaten SBT kami mencatat ada 14 bahasa daerah disana, yang mana dituturkan oleh 140 0 00 penduduk. Kemudian Kepulauan Aru sesuai data yang ada di Kemendikbudristek, terdapat 11 bahasa daerah, dan kesebelas bahasa daerah ini kami anggap sangat rentan karena jumlah penutur masih sangat terbatas.
“Sebagaimana pada tahun 2022 kami sudah melaksanakan revitalisasi di tiga wilayah, yakni Kabupaten Buru, Kabupaten Maluku Tenggara, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan sasaran merevitalisasi bahasa daerah,” kata dia,
Di tahun 2023 sambung Sahril, karena melihat keberhasilan kegiatan revitalisasi tahun 2022, olehnya itu beberapa daerah ingin mengusulkan agar bahasa daerahnya juga ikut dalam revitalisasi.
“Kami berharap tugas merevitalisasi bahasa daerah ini tugas kita semua pihak untuk mengawal, termasuk juga Pemda Maluku dapat memperhatikan nasib bahasa daerah yang ada di Maluku,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Hafidz Muksin, dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa Revitalisasi Bahasa Daerah yang dilakukan sebagai program Merdeka Belajar: Episode Ke-17 telah menumbuhkembangkan kecintaan anak kepada bahasa ibunya.
“Revitaslisasi bahasa daerah di Provinsi Maluku telah menumbuhkan kecintaan anak-anak sebagai penutur muda terhadap bahasa daerahnya. Hal tersebut tampak nyata pada pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu yang diikuti dengan sukacita dan kegembiraan oleh anak-anak SD dan SMP” pungkas Hafidz.
Gubernur Provinsi Maluku dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Maluku, Mustafa Sangadji, memberikan apresiasi kepada Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang telah memberikan perhatian terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa dan sastra, khususnya di Provinsi Maluku.
“Peran aktif pemerintah dan masyarakat melakukan langkah strategis mengenai pelindungan Bahasa dan sastra daerah. Momen rapat koordinasi ini menjadi momentum strategis dan kerja sama efektif antara Kantor Bahasa Provinsi Maluku dan kabupaten/kota,” tandas Sangadji.
Untuk diketahui, rapat Koordinasi tersebut dihadiri oleh pihak pemerintah provinsi, Anggota DPRD Kabupaten Aru, Kepala Dinas Pendidikan dari 11 kabupaten kota, dan komunitas literasi yang ada di Maluku. (SSL)