RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — BULA, — Sebanyak 96 wisudawan dan wisudawati Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Ita Wotu Nusa Kabupaten Seram Bagian Timur resmi dikukuhkan. Pengukuhan 96 wisudawan tersebut digelar dalam rapat Senat Luar Biasa Berdasarkan Keputusan Ketua STKIP IWN Tahun No. 004/STKIP.IWN/SKKL/III/2023 tentang Penetapan Lulusan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ita Wotu Nusa Tahun 2023.
Seremoni wisudawan wisudawati yang dilaksanakan pada Senin, 13 Maret 2023 di gedung serbaguna Dinkes SBT dihadiri langsung Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Drs. Murad Ismail.
Selain gubernur, sejumlah tamu undangan turut menghadiri acara tersebut. Mereka antara lain, bupati Seram Bagian Timur, Abdul Mukti Keliobas bersama istri, Duta parenting Maluku yang juga istri gubernur, Ny. Widya Pratiwi Murad, sekretaris daerah Maluku, Ir. Sadli Ie, kepala kantor wilayah Kementerian Agama Maluku, sekretaris daerah Kabupaten SBT, Drs. Jafar Kwairumaratu dan ketua DPRD Kabupaten SBT, Noaf Rumau beserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Maluku dan Pemkab SBT.
Gubernur dalam sambutannya berharap, 96 sarjana yang baru saja diwisuda Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Ita Wotu Nusa menjadi pelopor ditengah masyarakat.
Orang nomor satu dijajaran pemerintah Provinsi Maluku ini menyampaikan, STKIP Ita Wotu Nusa yang merupakan salah satu Perguruan tinggi swasta di Maluku dapat mengikuti perkembangan teknologi terutama didunia pendidikan.
“Perguruan tinggi perlu mencermati perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang terus berkembang dengan begitu cepat,”ucap Gubernur.
Ia meminta, semua wisudawan dapat mengambil peran pembangunan sesuai kompetensi yang dimiliki serta menjadi pelopor bagi masyarakat. Menurutnya, ada empat syarat yang harus ditanamkan untuk bisa menjadi sukses. Keempat syarat tersebut yang dijadikan sebagai bekal hidup.
“Anak-anaku kalak mau jadi orang hebat ada 4 syarat yairu, rendah hati jangan sombong, selalu bersyukur, jauhkan diri dari hal yang samar-samar, dan yang terakhir rejeki hanya datang dari Allah SWT Tuhan Yang maha Kuasa,”tutupnya.
Sementara itu, Ketua STKIP Ita Wotu Nusa, drg. Ardhy Wokas dalam sambutannya mengatakan, salah satu cara mengatasi kemiskinan dan kesenjangan didaerah hanya bisa dilakukan melalui pendidikan. Ia menyakini tersebut sebagaimana yang dicita-citakan dalam pendirian STKIP Ita Wotu Nusa,
“Saya yakin salah satu jalan untuk mengentaskan kemiskinan, kesenjangan, dan membuat orang lebih berdaya adalah melalui pendidikan, agar apa yang kita lakukan bisa berdampak langsung ke masyarakat,”tegasnya.
Menurutnya, wisuda merupakan proses awal dari terbukanya fakta dan kehidupan yang nyata. Fakta tersebut yakni para wisudawan wisudawati akan diperhadapkan dengan kehidupan sosial yang realita. Meski begitu ia menyakini, orang Maluku mampu menghadapi segala tantangan dalam realita kehidupan termasuk para wisudawan wisudawati yang baru dikukuhkan.
“Jangan takut bersaing di kancah global, karena orang Maluku adalah orang yang tumbuh di keterbatasan tetapi terus bangkit di kala jatuh, dunia ini sangat luas banyak sekali peluang yang bisa didapatkan,”ujannya.
Ardy juga menyampaikan ucapan terima kasih atas bentuk dukungan Pemerintah baik pemerintah Provinsi Maluku maupun pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur serta berbagai pihak atas dukungan dan komitmen kerjasama.
“Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan Terima kasih atas dukungan dan kerjasama pemerintah Provinsi Maluku dan pemerintah Kabupaten SBT dan dinas terkait yang turut memberi kontribusi terhadap STKIP Ita Wotu Nusa,”ungkap dia. (RIF)