RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Sebanyak 84 mahasiswa di Maluku turut dilepas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknonologi RI Nadiem Anwar Makarim, BA., MBA dalam Program Kampus Mengajar (KM) Angkatan 5 secara daring, Kamis, 17 Februari 2023.
Pelepasan mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 yang mengangkat tema pemulihan dan transformasi pembelajaran itu dihadiri sejumlah pejabat Kemendikbudristek secara virtual. Di antaranya; Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph.D., Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Dr. Iwan Syahril, Ph.D., Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc., Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Anindito Aditomo, S.Psi., M.Phil., Ph.D.
Acara pelepasan Kampus Mengajar Angkatan 5 berlangsung secara hybrid, daring dan luring di Jakarta dan di BBPMP/BPMP di 34 provinsi.
Khusus untuk Maluku, dipusatkan di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Maluku yang berlokasi di kawasan Wailela, Rumahtiga Kota Ambon.
Di BPMP Maluku, tampak sejumlah pejabat terkait secara luring, di antaranya Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Ambon Johny F. Sanders, S.Pd., Kasubbag Umum BPMP Maluku Mabud Soumena, S.Pd., M.Si Kasubbag Umum Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Maluku Muhamad Makatita, Ketua Unit Pengelola Merdeka Belajar Kampus Mengajar Universitas Pattimura Dr. Ir. Alfonsina M. Tapotubun, M.Sc., dan perwakilan dari Kantor Bahasa Provinsi Maluku Zahrotun Ulfah. Hadir pula perwakilan Dosen Pembina Lapangan (DPL), serta 13 mahasiswa perwakilan peserta KM Angkatan 5, dan 2 perwakilan KM Angkatan 2 dan 3. Kemendikbudristek juga mengirim 3 staf perwakilannya untuk melakukan supervisi pada kegiatan tersebut, masing-masing dari Pusdatin, Direktorat SD dan Tim Kampus Mengajar.
Mendikbudristek yang akrab disapa Mas Menteri itu dalam pesan penugasannya yang disiarkan secara live melalui streaming Zoom dan Youtube, menyampaikan rasa bangganya kepada mahasiswa peserta Kampus Mengajar Angkatan 5. Baginya, mahasiswa yang terjun dalam program Kampus Mengajar Angkatan 5 adalah pilihan yang luar biasa.
“Menurut saya mahasiswa yang terlibat dalam Kampus Mengajar adalah yang paling berani meninggalkan zona nyaman untuk berkontribusi. Peserta Kampus Mengajar tidak ragu untuk keluar dari kampusnya, pergi ke sekolah-sekolah di berbagai daerah dan desa untuk membantu ibu dan bapak guru, dan juga peserta didik, membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dan memerdekakan. Ini benar-benar luar biasa,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Mas Menteri juga menekankan pentingnya pengalaman berinteraksi dengan masyarakat yang harus dimiliki mahasiswa. “Saya bisa menjamin bahwa dengan mengikuti kampus mengajar adik-adik akan mendapatkan banyak pembelajaran yang merupakan bekal berharga untuk kehidupan masa depan. Misalnya kemampuan leadership, komunikasi, problem solving, kemampuan kolaborasi, dan banyak lagi soft skill lain yang tidak akan bisa didapatkan hanya di kelas,” jelasnya.
Menurutnya, sejak diluncurkan pada tahun 2020, program Merdeka Belajar – Kampus Mengajar (MBKM) ini telah lebih dari 70.000 mahasiswa dari seluruh penjuru Nusantara telah merasakan manfaat dari program Kampus Mengajar ini. Capaian itu merupakan hasil kerjas sama semua pihak, yaitu perguruan tinggi, sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat.
Dengan kolaborasi yang terus menguat, lanjut Menteri Nadiem, Kemendikbudrisitek dapat kembali mengirim mahasiswa mengikuti program Kampus Mengajar Angkatan 5 berjumlah 21.383 mahasiswa dari 721 perguruan tinggi. Mereka selanjutnya, menurutnya, akan ditempatkan di 5113 sekolah seluruh Indonesia. Peserta Kampus Mengajar Angkatan 5 di Provinsi Maluku berjumlah 84 mahasiswa yang berasal dari 6 perguruan tinggi negeri dan swasta., yaitu: Universitas Pattimura 59 mahasiswa, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Umel Tual 9 mahasiswa, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Darul Rachman Tual 9 mahasiswa, Universitas Darussalam Ambon 4 mahasiswa, sementara IKIP Budi Utomo, Politeknik Indonusa Surakarta, dan Universitas Kristen Indonesia Maluku masing-masing 1 mahasiswa.
Mereka akan bertugas di 18 sekolah yang tersebar di 5 kabupaten/kota, dengan rincian: Kabupaten Maluku Tengah 1 sekolah, Kabupaten Kepulauan Aru 1 sekolah, Kabupaten Maluku Tenggara 1 sekolah, Kota Ambon 12 sekolah, dan Kota Tual 3 sekolah.
Menteri Nadiem juga berpesan agar para guru, kepala sekoah, dan DPL dapat memberikan bimbingan dan pendampingan kepada para mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan5. Mereka diharapkan pula dapat berdiskusi dan berkolaborasi dengan mahasiswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya dalam hal kemampuan literasi, numerasi, dan pemanfaatan terobosan-terobosan teknologi.
Di akhir sambutannya, Menteri Nadiem mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang telah diterima pada program Kampus Mengajar Angkatan 5.
“Untuk peserta kampus mengajar Angkatan 5 saya ucapkan selamat atas keberhasilan adik-adik lolos dalam penerimaan program ini. Selalu ingat bahwa adik-adik semua adalah mahasiswa terpilih yang berhasil melewati serangkaian proses seleksi ketat, serta dinilai memiliki potensi untuk menjadi penggerak dan mampu menghadapi berbagai situasi sulit yang terjadi di lapangan. Setelah melewati beragam materi pembekalan yang komprehensif, sudah saatnya adik-adik terjun ke lapangan menjadi sosok teladan bagi para pelajar dan masyarakat di tempat kalian ditugaskan,” harapnya.
Dirinya juga berpesan agar mahasiswa dapat menjalani perannya dengan sungguh-sungguh dan memberikan yang terbaik di tempat penugasannya. Tak lupa di akhir pesannya itu, Mas Menteri menyampaikan harapannya, “Dan saya tunggu cerita-cerita inspiratifnya,” ucap Menteri Nadiem menutup pesannya. (HR)