RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Penguatan sumber daya tenaga pendidik (guru) hingga fasilitas penunjang pendidikan di tingkat satuan SMA jadi sorotan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Rovik Akbar Afifudin, di sela-sela Obrolan Rakyat Maluku (ORM), di Studio Rakyat Maluku, Jln. Pantai Mardika, Cafe Renovi Lt. 2, Jumat, 10 Februari 2023.
Dikatakan Afifudin, selain menggenjot pembangunan fasilitas pendidikan, juga harus dibarengi dengan kualitas pendidikan yang harus diperbaiki melalui penguatan sumber daya guru.
“Karena dengan peningkatan kualitas sumber daya guru yang baik, dia akan berpengaruh kepada perkembangan anak didik. Yang selanjutnya, manajemen pendidikan yang mestinya mengikuti perkembangan yang sudah ada sekarang,” kata Politisi partai berlambang Ka’bah itu.
Dia juga mengaku, guru adalah pendidik yang mengambil hampir setengah tanggung jawab orang tua. Sehingga selain mutu, fasilitas guru juga harus ditingkatkan.
“Karena mereka menghibahkan waktu, tenaga dan pikiran mereka. Makanya harus juga ditunjang dengan baik agar kehidupan mereka dapat terjamin. Terutama para guru yang bekerja di daerah terluar di Maluku,” akui dia.
Contohnya, Afifudin menyebut di daerah-daerah yang sulit mengakses listrik dan internet. Para guru di sana harus diberikan apresiasi yang berbeda karena bekerja terlampau jauh.
“Pemerintah daerah harus memperhatikan mereka. Memang sudah ada kebijakan yang diambil, tapi kemudian tidak seberapa. Saya sering dengar keluhan para guru yang tidak bisa berbuat banyak terhadap regulasi yang ada. Selaku wakil rakyat saya sering menyampaikan bahwa para guru ini harus ditunjang dengan fasilitas dan penambahan pendapatan,” tegas legislator Dapil Kota Ambon itu.
Padahal kalau mau dilihat, ungkapnya lagi, dari fasilitas laboratorium, di beberapa sekolah sudah memiliki lab Fisika, Kimia kemudian Lab Bahasa. Yang jadi pertanyaan siapa yang akan mengelola laboratorium tersebut kalau bukan guru yang berkapasitas di situ.
“Untuk menstandarisasi mutu pendidikan, maka Pempus juga harus memberikan fasilitas penunjang di daerah-daerah tertentu di Maluku, lantaran pendidikan nasional itu sudah menjadi visi dan misi presiden. Bagaimana kita mau hebat dalam bidang matematika contohnya, sedangkan laboratoriumnya saja tidak ada. Itu di SMA 54 Maluku Tengah tidak punya Laboratorium Matematika,” pungkasnya. (SSL)