RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — BULA, — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) hari ini telah mengirim tim tanggap bencana ke Desa Manggis dan Akat Fadedo, Kecamatan Seram Timur untuk melihat langsung kerusakan yang terjadi akibat gelombang tinggi yang terjadi pada Kamis dan Jumat kemarin.
Pelaksana tugas Kepala BPBD Kabupaten Seram Bagian Timur, M. Nasir Rumata yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, saat ini tim tanggap bencana sedang menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan investigasi dan verifikasi.
Meski Nasir sendiri sedang berada diluar daerah karena urusan dinas namun ia telah meminta kepala bidang (Kabid) logistik dan kedaruratan BPBD SBT, Zahra Kotarumalos untuk mengatur perjalanan tim tersebut.
“Beta (saya) sementara diluar daerah, tapi sudah perintahkan kabid turunkan tim untuk investigasi di lokasi kejadian yang ada di desa Manggis dan Akat Fadedo,”kata Nasir via seluler Sabtu, 11 Februari 2023.
Menurut dia, tim tanggap bencana yang dikirim bertugas untuk melakukan pendataan dan verifikasi infrastruktur umum dan rumah warga yang mengalami kerusakan. Dari kerja tim tanggap bencana itu, BPBD SBT akan menyimpulkan jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat bencana gelombang tinggi yang terjadi di dua desa tersebut.
“Untuk melihat kerusakan-kerusakan yang ada baik infrastruktur umum maupun rumah-rumah warga. Kemudian melihat warga yang mengungsi. Nanti setelah tim ada di lokasi melakukan pendataan kaitannya dengan kejadian itu. Lalu akibat dari itu apa yang diperlukan untuk membantu warga yang terdampak,”katanya.
Sebelumnya diberitakan sebanyak 8 unit rumah di Desa Manggis dan 1 unit rumah di Desa Akat Fadedo dikabarkan rusak akibat cuaca ekstrim yang melanda wilayah Seram Timur sebulan terakhir.
Kedelapan unit rumah di desa Manggis itu mengalami rusak berat dan rusak ringan. Dari informasi yang dihimpun media ini rumah yang rusak berat sebanyak 3 unit. Sedangkan yang rusak ringan sebanyak 5 unit.
Sementara di desa Akat Fadedo satu unit rumah dikabarkan rusak berat hingga tidak bisa dihuni. Rumah milik seorang janda bernama Rahamia Kussa ini rusak dihantam gelombang pasang akibat talud penahan ombak yang dibangun di pesisir pantai rusak karena terjangan ombak.
Kejadiannya tersebut terjadi pada Kamis dini hari, 9 Februari 2023. Akibatnya, pemilik rumah harus mengungsi ke rumah warga lainnya. (RIF)