RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — BULA, — Perayaan Hari Pers Nasional (HPN) Ke-77 tahun 2023 yang dirayakan segenap insan pers tanah air pada 9 Februari 2023 kemarin turut mendapat perhatian pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT). Dalam momentum perayaan HPN yang dilaksanakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di daerah itu turut dihadiri sekretaris daerah (Sekda) Drs. Jafar Kwairumaratu.
Kehadiran sekda SBT ini sekaligus membuka kegiatan upgrading kapasitas jurnalis Kabupaten Seram Bagian Timur yang digelar untuk mengisi perayaan Hari Pers Nasional (HPN) Ke-77 tahun 2023. Acara ini dilaksanakan di Sigafua cafe and resto jalan protokol Kota Bula Kamis, 10 Februari 2023.
Sekda Jafar dalam sambutannya mengatakan, peran pers dalam menyampaikan informasi merupakan instrumen penting dalam pembangunan bangsa. Sebab, pers mempunyai empat fungsi yakni menginformasikan, mengedukasi, menghibur serta menjadi kontrol sosial.
“Pers harus memposisikan diri dengan agenda-agenda sosial karena pers Indonesia menjadi bagian dari elemen Indonesia yang beragam dan bhineka,”ucap sekda.
Dikatakan, Indonesia merupakan negara dengan berbagai keragaman suku, agama dan berbagai juta golongan yang tidak sama. Hal ini menuntut peran lebih insan pers tanah air untuk menyatukan perbedaan yang ada.
“Kondisi tersebut menandakan bahwa wartawan Indonesia mempunyai kewajiban lebih dari sekedar yang tercantum dalam undang-undang pers, “ungkap Sekda.
Presidium korps Alumni Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kabupaten Seram Bagian Timur ini mengatakan, pers atau wartawan mempunyai kode etik yang dipakai sebagai patokan dalam menjalankan tugasnya. Kode etik tersebut seperti larangan memainkan isu suku, agama Ras atau SARA, isu pornografi dan lainnya yang harus dipegang sebagai komitmen dalam menjalankan tugas-tugas peliputan.
Menurut dia, di era digitalisasi seperti sekarang yang marak dengan informasi media sosial, siapapun juga bisa menjadi wartawan termasuk warga. Namun, tanpa pengetahuan yang cukup, informasi yang disampaikan tidak berpedoman pada kode etik. Hal ini yang membedakan dengan wartawan-wartawan profesional.
“Profesi wartawan pasti ada kode etik. Sedangkan masyarakat biasa begitu mendengar sedikit informasi, langsung di upload (dimasukan) di media sosial. Kami berharap, agar para wartawan yang mempunyai jaringan, kompetensi dan kode etik dapat menyeimbangkan atau menetralisir informasi yang disampaikan,”pintah sekda.
Ia berharap, wartawan di Kabupaten Seram Bagian Timur terus mengikuti perkembangan teknologi informasi dan mengembangkan kompetensi serta menyampaikan informasi secara berimbang, adil dan tidak Bias. Hal ini untuk memastikan informasi yang diterima masyarakat bisa mengedukasi dan berkontribusi kepada kondusifitas dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.
“Kebebasan pers tak boleh dibungkam, tapi juga bukan berarti bisa dan asal memberitakan. Berita yang dibaca masyarakat harus bisa menjadi perbincangan dan bisa mencerahkan serta membuka wawasan. Agar publik mendapatkan haknya atas informasi yang akurat. Loyalitas jurnalis adalah kepada masyarakat. Maka pers harus obyektif dan menjaga independensi. Semoga Pers Kabupaten Seram Bagian Timur maju dan mampu menjaga independensi,”harap sekda sekaligus mengakhiri sambutannya.
Acara perayaan HPN di Kabupaten Seram Bagian Timur yang digelar PWI setempat dihadiri sejumlah undangan. Mereka adalah pimpinan instansi vertikal, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ketua OKP dan pegiat media sosial.
Sementara kegiatan upgrading kapasitas jurnalis Kabupaten Seram Bagian Timur yang digelar untuk mengisi perayaan Hari Pers Nasional (HPN) Ke-77 tahun 2023 diikuti puluhan insan pers yang bertugas di bumi Ita Wotu Nusa. Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber. Dua diantaranya merupakan mantan wartawan, yakni Jabar Tianotak dan Mahmud Madaul. Sementara satu narasumber lainnya adalah Siti Mautia Manaban kepala bidang hubungan media dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Seram Bagian Timur. (RIF)