Perempuan Maluku Harus Berani Ambil Bagian dalam Politik

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Demokrasi di Indonesia memberikan peluang bagi warga negara untuk mengambil bagian dalam dunia politik baik laki-laki maupun perempuan. Tak ayal, kesempatan tersebut juga terbuka lebar untuk perempuan Maluku yang berkomitmen dan berani mengambil bagian dalam dunia politik.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Maluku, R. Ayu Hindun Hasanusi di sela-sela Podcast Obrolan Rakyat Maluku (ORM) di Studio Rakyat Maluku, Jln. Pantai Mardika Ambon, Kamis 9 Februari 2023.

“Bukan saja laki-laki yang punya ruang dalam perpolitikan di Maluku, perempuan juga punya porsi yang sama untuk berjuang bagi kepentingan masyarakat yang kita wakili,” tegas Ayu.

Dikatakan oleh politisi partai Berkarya itu, kalau mau berjuang dan berkomitmen untuk masyarakat yang diwakili, harus bisa dibuktikan dengan kinerja dalam setiap kebijakan sesuai dengan mitra kita.

“Kalau komisi III kan membahas soal infrastruktur dan keuangan, infrastruktur meliputi jalan, jembatan dan lain-lain. Beta Alhamdulillah selama tiga periode dari partai yang berbeda dan selalu di komisi III yang membidangi porsi yang kalau dipikir harusnya dominan laki-laki,” kata Ayu.

Dijelaskan olehnya, selama dua periode sebagai wakil ketua dan satu periode sebagai sekretaris di komisi III DPRD Maluku, dirinya menunjukan jati diri bahwa sebagai pejuang yang punya kapasitas.

“Dalam UU No. 10 tahun 2008 pasal 55 ayat 2 kita dijamin untuk berkontribusi, dengan sistem memberikan kesempatan kepada perempuan atas tiga posisi, yang mana satu posisinya dipegang oleh perempuan.
Walaupun diposisi tersebut perempuan sebagai anggota,” jelas wakil rakyat tiga periode itu.

Dia juga menyayangkan, kenapa perempuan hanya ditempatkan sebagai anggota, padahal perempuan harus diberikan kesempatan menjadi pemimpin yang bisa memegang kontrol kekuasaan. Maka posisi tersebut harus benar-benar dipegang oleh perempuan yang berkomitmen dan berani.

“Saya ketika terjuan ke dunia politik saya memegang posisi sebagai ketua DPD Partai Hanura dan saya mampu membawa 28 anggota partai di kursi legislatif di kabupaten/kota di Maluku. Kita tahu bersama bahwa perempuan memiliki kuota 30 persen, dan saya rasa harus melebihi kuota tersebut,” akui Ayu.

Ia menyebut, perempuan tidak bisa dianggap remeh sesuai peranan kita, dengan kemampuan intelektual kapasitas yang dimiliki. “Orang tahu bahwa saya di komisi yang membidangi pembangunan jembatan dan jalan yang notabene punya laki-laki, kita memang bisa dan mampu dengan menjalankan tahapan sesuai dengan prosedur yang ada,” cetusnya.

Pertama, sambung Ayu, anggota dewan ketika dilantik itu bersumpah untuk menjawab aspirasi masyarakat. Bukan saja pembangunan dari segi infrastruktur tapi dari sisi lain. “Olehnya itu, kita melakukan reses, semua kita rampungkan dalam satu laporan yang baik dan kita akan perjuangkan sesuai bidang masing-masing,” pungkasnya. (SSL)

  • Bagikan