RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, – AMBON, — Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Ambon mencapai angka 11 persen. Tingginya angka pengangguran di Kota Ambon ini, salah satunya dipicu oleh ketersediaan lapangan kerja, yang sulit disiapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon. Demikian diungkapkan Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, kepada wartawan di Kota Ambon, Jumat, 3 Februari 2023.
Ia menjelaskan, diangka 11 persen untuk total pengangguran di Kota Ambon ini tergolong tinggi. Sehingga, harus ada solusi untuk penanganannya. Sebab, angka ini akan terus mengalami peningkatan, di tengah minimnya lapangan kerja di kota bertajuk manise ini.
Meski demikian, Pemkot Ambon akan terus berupaya untuk mengurangi angka pengangguran dengan menyediakan program-program pemberdayaan masyarakat melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan yang lainnya.
“Kita hidupkan UMKM untuk memberdayakan masyarakat di kota ini,” ujarnya.
Selain cara itu, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkot Ambon yang menjalankan program atau proyeknya, maka tenaga yang dipekerjakan haruslah warga Kota Ambon.
Misalnya jika dinas PUPR mengerjakan proyek jembatan di wilayah Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, maka yang dipekerjakan haruslah warga Passo.
“Ini juga berlaku di wilayah lain misalnya Halong, maka orang Halong yang harus dipakai. Kalau tidak orang Halong, paling tidak warga Kota Ambon, buka warga luar seperti Maluku Tengah atau lainnya,” terangnya.
Dia mengakui, cara ini supaya perlahan dapat mengurangi angka pengangguran terbuka di Kota Ambon. “Ini saya ingatkan untuk setiap OPD. Sebab angka pengangguran terbuka kita sangat luar biasa,” pungkasnya. (MON).