RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ambon, Melianus Hatuihamallo mengakui sungai di Batu Merah, Kecamatan Sirimau Kota Ambon, sulit di keruk. Pasalnya permukiman di Batu Merah sudah terlalu padat.
“Sungai di Batu Merah tidak pernah di keruk karena tidak tau alat masuk dari mana. Justru kita mau masuk tapi bangunan sudah ada semua tidak ada lokasi kosong di Batu Merah,” Kata Hatuihamallo, kepada wartawan di ruang kerja, Kamis 26 Januari 2023.
Menurut Hatuihamallo, dulu permukaan dasar sungai Batu Merah jauh sekali di bawah, tapi sekarang sudah naik sampai di atas.
“Bisa saja beberapa tahun kedepan sama tinggi dengan permukaan jalan, karena tidak pernah dikeruk. Mau keruk manual tidak bisa,” ujarnya.
Dijelaskan, alasan itulah sehingga pihaknya tidak pernah memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di bataran sungai.
Selain itu, wilayah itu adalah lokasi-lokasi rawan longsor.
“Untuk izin IMB itu untuk lokasi-lokasi yang tertentu sekarang kita sudah batasi. Tapi kadang masyarakat juga nakal, membangun tampa izin,” jelasnya.
Dia mengakui, pihaknya punya pegawai kurang sehingga terbatas dalam melakukan pengawasan di bantaran sungai di Batu Merah. Dan terkadang masyarakat tidak pernah mau lapor hingga terjadi bentrok baru ada laporan.
“Kalau tidak bentrok mereka diam-diam saja kita pergi lihat lagi bangunan sudah jadi. Itu keterbatasannya di situ. Fungsi pengawasan itu kebanyakan di muka-muka jalan, masuk ke lorong kita tidak tahu ada kegiatan apa. Mestinya dari desa atau RT yang lapor,” keluhnya.
Ia memastikan, tidak akan pernah ada izin membangun untuk menbangun di kawasang yang rawan. Kalaupun diizinkan itu karena jaraknya ada beberapa meter dari sungai.
“Di aturan itu ada sekitar 3 atau 6 meter dari bibir sungai,” pungkasnya. (MON)