RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Kontestasi memperebutkan tampuk kepemimpinan di Universitas Pattimura sebentar lagi bakal dimulai. Pasalnya dalam tahun ini, masa kepemimpinan Prof. Dr. Martinus J Saptenno, SH., M.Hum segera berakhir.
Ada berapa guru besar baik pembantu rektor, maupun dekan yang memenuhi persyaratan di universitas negeri tekemuka di Maluku itu dikhabarkan akan maju bertarung. Namun demi kepentingan kemajuan, beberapa nama kemudian lebih dijagokan karena dinilai memiliki prestasi dan dianggap cakap.
Mereka adalah Wakil Rektor 1 Unpatti Prof. Dr. Freddy Leiwakabessy M.Pd, Dekan Fakulatas Hukum Dr. Rory Jeff Akyuwen, S.H., M.Hum, Dekan Fakultas MIPA Prof. Dr. P. Kakisina, M.Pd, Wakil Rektor III Dr. Yusuf Madubun, M.Si.
Terkait nama-nama ini, Husein Minangkabau, salah satu praktisi dan pengamat pendidikan di Maluku mengungkapkan, dirinya lebih menjagokan Freddy Leiwakabessy karena lebih unggul di bidang prestasi.
Pasalnya, kata dia, melalui beberapa terobosan dan kebijakan, Leiwakabessy berhasil menata sitem akademik Unpatti yang lebih baik dan semakin moderen,
”Ini nilai. Khan dunia pendidikan tinggi itu ada tiga hal. Pertama, penelitian dan pengembangan, akademik dan pengabdian kepada masyarakat. Prof Eddy Leiwakabessy memenuhi kriteria itu, selain kapasitasnya sebagai guru besar,” kata Husein Minangkabauw, salah satu praktisi pendidikan yang juga alumni Unpatti kepada Rakyat Maluku, Selasa, 18 Januari 2023.
Ia juga mengakui, memang dengar-dengar ada beberapa dekan yang juga maju, termasuk salah satunya adalah Dekan FKIP Prof. Dr. Izaak H. Wenno, namun kata Husein, Wenno belum menunjukan prestasi yang berarti dalam kepemimpinannya, apa lagi belum satu periode menjabat dekan.
”Saya pikir, pak Wenno jangan dulu lah, beri kesempatan kepada mereka yang dinilai sudah berprestasi dan dianggap cakap. Memimpin FKIP yang begitu besar saja beliau belum bisa menunjukan keberhasilan. Para dosennya saja masih mengeluh sana-sini,” tandasnya.
Kata dia lagi, memang semua orang punya hak untuk ikut berkontestasi, jika sudah memenuhi persyaratan. Tapi mesti juga berkaca, prestasi apa yang sudah ditunjukan. Apa lagi, ini adalah dunia akademik, dunia kampus, sehingga prestasi haruslah dijadikan sebagai ukuran.
Hal ini, tambahnya lagi, berbeda dangan kapasitas Dekan Hukum yang sudah dua periode memimpin fakultas itu, juga Dekan MIPA yang sudah tiga periode kepemimpinan.
Sementara itu,Sekretaris KNPI Maluku, Almindes Syauta yang dimintai komentarnya oleh media ini, kemarin mengatakan, ia tidak berpihak ke figur siapa karea baginya yang terpenting adalah Rektor Unpatti periode berikut adalah orang yang bisa membawa universitas itu lebih maju dan setara dengan universitas negeri lainnya di Indonesia terutama di Indonesia Barat.
Ia katakan, nama-nama yang muncul dan dikbarkan akan ikut ‘perang’ dalam kontestasi pemilihan rektor Unpatti punya kemampuan dan kelebihan masing-masing.
”Kalau Dekan Fakultas Hukum, pak Rory Akyuwen, kapasitasnya tidak diragukan karena telah berhasil membawa Fakultas Hukum unggul, mengantongi akreidtasi A, bahkan juga mengantongi ISSO 2000 berskala internasional,” ungkapnya.
Ditambahkan, kapasitas yang sama juga dimiliki oleh Wakil Rektor I, Freddy Leiwakabessy, juga Dekan Mipa Prof Kakisina dan WR III, Dr. Madubun.
”Okelah, saya juga setuju, bahwa yang memimpin Unpatti kedepan adalah orang yang sudah punya track record gemiliang dan berprestasi serta kadar kepemimpinannya sudah teruji. Kalau WR III, pak Madubun beliau khan sudah dua periode jadi WR III, dan sebelumnya dekan FISIP dua periode, demikian juga WR I, pak Freddy Leiwakabessy yang sebelum menjadi WR I, sudah menjadi Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran. Mereka-mereka ini pasti punya visi yang jelas dalam membangun dan memajukan Unpatti,” beber dia. (**)