Pempus Diminta Alokasi Anggaran

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Anggota DPR RI Dapil Maluku dari PKS, Sa’adiah Uluputty, meminta kepada Pemerintah Pusat (Pempus) melalui Kementerian Pertanian agar dapat mengalokasikan anggaran untuk peningkatkan produksi tiga komoditi unggul di Provinsi Maluku, yakni Cengkeh, Pala dan Kelapa.

“Sebagai orang timur dapil Maluku, saya selalu menyampaikan agar ada perhatian serius untuk tanaman rempah, khusus Cengkeh, Pala dan Kelapa. Komoditi ini sebenarnya berdampak pada penciptaan komoditi ekspor,” pintanya, saat rapat kerja Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian, di Ruang Komisi IV Gedung Senayan, Senin 16 Januari 2023.

Dalam rapat yang dihadiri Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alamsyah, itu, Sa’adiah mengungkapkan catatan-catatan sebelumnya bahwa Maluku telah mengimpor cengkeh sejal dulu.

“Namun di beberapa kunjungan saat reses ada catatan bahwa saat ini ada ratusan bahkan ribuan pohon cengkeh yang sudah mati di Maluku. Sehingga kita harus menemukan solusi untuk bisa mengembalikan dan melakukan peremajaan cengkeh,” kata legislator perempuan itu.

Soal tanaman Pala, lanjut Sa’adiah, rakyat tingkat mikro atau petani Pala yang berkeinginan untuk menanam komoditi itu cukup tinggi. Sehingga diharapkan agar ada satu program atau konsep pengembangan tanaman perkebunan secara terpadu dari hulu sampai hilir.

“Kita punya produk sebenarnya unggul tapi tidak dikelola dengan baik. Masyarakat dibiarkan saja mengelola tanaman mereka dengan apa adanya. Saya menyampaikan kadang-kadang cemburu berbagai program tanaman pangan ketika di panen yang tidak sama dengan tanaman perkebunan. Harusnya ada program untuk mensupport para petani agar kesejahteraan mereka bisa dinaikan,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan bahwa dari waktu ke waktu harus ada perbaikan termasuk perbaikan infrastruktur jalan produksi atau jalan usaha tani. Pasalnya, dari setiap kunjungan reses ke setiap desa-desa, yang punya sektor komoditi Cengkeh, Pala dan Kelapa ini, mereka kesulitan untuk mengakses.

“Kemudian harus dialokasikan juga anggaran untuk alat pasca produksi, contohnya seperti yang ada di Pulau Banda. Olehnya itu, kami minta tanaman perkebunan juga ada jalan produksi untuk sektor perkebunan,” harapnya. (SSL)

  • Bagikan