RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, tercatat 11 orang alami luka-luka pasca gempa 7,5 magnitudo yang mengguncang Maluku Barat Daya (MBD), Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan sekitarnya, Selasa 10 Januari 2023.
Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Maluku, Sandhy Luhulima, Jumat 13 Januari 2023.
Luhulima merincikan 11 korban luka-luka itu empat diantaranya berasal dari Desa Karatat Kecamatan Wuarlabobar, KKT. Sementara, 7 lainnya berasal dari Desa Watuwey, Kecamatan Dawelor Dawera, MBD.
“Berdasarkan data terakhir yang kami himpun, dalam kejadian tersebut sebabkan ada 11 orang yang mengalami luka-luka,” katanya via seluler.
Dia memastikan, tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Yang diinfokan bahwa ada satu orang yang ditemukan meninggal dunia itu bukan korban gempa melainkan tenggelam.
Sehingga, almarhum Yoakim Laiyan (44) yang merupakan seorang nelayan warga asal Desa Lauran, Kecamatan Tanse, Kabupaten Kepulauan Tanimbang (KKT) itu tidak termasuk dalam kategori korban bencana alam.
Selain itu, katanya ada 28 fasilitas umum di Maluku Barat Daya (MBD) dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT)
Ada di Kecamatan Tanimbar Selatan terdapat 14 kerusakan fasilitas umum.
Diantaranya, 1 unit RSUD, 3 fasilitas militer, 1 Kantor Bupati, 1 puskesmas, 1 tribun, 1 Kantor DPRD, 6 pagar.
Di Kecamatan Wertamrian KKT, terdapat 1 bangunan gereja dan 1 patung gereja.
Selain itu, untuk Kecamatan Selaru KKT, terdapat 1 fasilitas militer, 2 bangunan gereja, dan 1 unit rumah camat.
“Kalau di Kecamatan Kormomolin sendiri ada 1 unit fasilitas layanan kesehatan puskesmas yang juga ikut rusak karena gempa,” bebernya.
Untuk Kecamatan Molu Maru KKT, terdapat 2 layanan kesehatan yang ikut terdampak yakni Puskesdes dan Puskesmas, dan juga 1 bangunan gereja dan 1 pastori gereja.
2 puskesmas, gereja, dan pastori gereja di Kecamatan Nirunmas KKT juga ikut rusak.
“Untuk Kecamatan Tanimbar Utara ada 1 talud yang rusak, dan Kecamatan Fordata ada 1 Kantor Desa juga,” tuturnya.
Sementara itu, untuk di Kabupaten MBD tepatnya di Kecamatan Desa Dawelor Dawera terdapat 2 bangunan sekolah rusak, dan 2 gereja, 1 pagar di Kecamatan Babar Timur MDB juga rusak.
“Di Kecamatan Letti ada 1 rumah dinas Polsek rusak,” terangnya.
Selanjutnya, di Kecamatan Damer ada 1 talud, 1 saluran air bersih, 1 gedung Balai Desa, dan 1 gereja rusak.
Diketahui, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa dengan magnitudo 7,5 yang terjadi pada Selasa, pukul 02.47 WIT, pusatnya berada di laut pada kedalaman 131 km di koordinat 7,25 Lintang Selatan dan 130,18 Bujur Timur, sekitar 148 km barat laut Maluku Tenggara Barat.
Gempa tersebut dirasakan pada skala V MMI di Kota Saumlaki; IV MMI di Dobo dan Tiakur; III-IV MMI di Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata, Sorong, dan Kaimana; II-III di Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, dan Kota Kupang; serta II MMI di Ambon dan Piru (Kabupaten Seram Bagian Barat). (MON)