RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — BULA, —_Pengisian bahan bakar minyak jenis pertalite bagi kendaraan bermotor di SPBU di Kota Bula kini mulai diperketat. Dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) milik PT Permata Hitam sudah mulai memberlakukan sistem digitalisasi yaitu Input plat nomor bagi kendaraan yang akan melakukan pengisian BBM.
Kebijakan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kestabilan pertalite agar tidak terjadi kelangkaan ditengah masyarakat. Selain pemberlakuan input plat nomor, pihak SPBU juga menerapkan kebijakan setiap kendaraan hanya bisa mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite sebanyak 7 liter untuk kendaraan roda dua dan 30 liter untuk kendaraan roda empat untuk pengisian setiap harinya.
Pengelola kedua SPBU di Kota Bula, Albilal Ary Orysta kepada wartawan mengatakan, hingga saat ini stok BBM jenis pertalite yang dipasok ke SPBU masih normal. Setiap hari pihaknya mensuplai sebanyak 15 ton untuk dua SPBU yang dikelola PT Permata Hitam di Kota Bula.
Ia mengaku, belum mengetahui penyebab pasti antrean kendaraan bermotor di SPBU yang dikelola PT Permata Hitam. Dia menduga, hal ini karena sistem digitalisasi terutama pencatatan plat nomor yang menyebabkan penumpukan kendaraan yang akan mengisi pertalite.
“Kita belum tahu penyebab itu (antrean). Saya juga sudah dengar laporan tentang antrean itu. Kalau kelangkaan sih tidak, karna stok setiap hari kita penuhi seperti biasa,”ujar Albilal, kepada wartawan di kediamannya pada Selasa 10 Januari 2023.
Ditanya terkait praktek lain yang sengaja dilakukan pihak SPBU, Albilal membantah hal itu. Menurutnya, sistem digitalisasi yang diterapkan tidak lagi membuka peluang bagi oknum-oknum tertentu untuk melakukan praktek kecurangan di SPBU.
“Kalau menurut laporan yang kita terima ada kendaraan yang mengisi tidak normal. Maksudnya, biasa kalau mobil sekali isi, dua tiga hari kemudian baru isi lagi. Tapi ini ada yang isi BBM setiap hari, itu bisa sebabkan antrean. Jadi indikasinya seperti itu, menurut laporan yang kita terima,”katanya.
Meski demikian ia mengaku, praktek tersebut tidak bisa dilakukan dua kali dalam sehari karena SPBU kini telah menerapkan kebijakan pengisian pertalite hanya bisa dilakukan sekali dalam sehari untuk kendaraan yang sama dengan batasan kouta tertentu.
“Kalau per hari isi dua kali tidak mungkin karena sekarang sistemnya sudah digitalisasi,”katanya.
Dikatakan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, pihaknya akan berkoordinasi pihak Kepolisian untuk menjaga situasi keamanan di area SPBU. Selain itu, pihak keamanan akan ditempatkan untuk bisa mengurai kemacetan kendaraan di area tersebut.
“Nanti kita minta bantu pihak kepolisian. Nanti kita sharing dengan mereka bagaimana solusinya untuk mengatasi antrean itu,”ujar dia. (RIF)