RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan operasi pasar di minggu kedua dan minggu keempat Desember guna mengantisipasi kenaikan harga barang di pasar.
Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan, selama Natal dan Tahun Baru harga bahan pokok mengalami kenaikan. Tentu Pemkot Ambon mengambil langkah operasi pasar dan melakukan pasar murah di beberapa titik kemarin.
“Kemarin kita sudah melalukan rapat dalam rangka naiknya harga bahan pokok yang terjadi menjelang tahun baru dan natal kemarin,” kata Wattimena kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Kamis 29 Desember 2022.
Menurutnya, berdasarkan hasil survei, bahan pokok yang naik di pasar mardika bukan hanya telur, tapi berbagai bahan pokok lainnya juga cenderung meningkat.
“Kita lakukan pasokan ke pasar, dan subsidi yang kita lakukan terus kepada distributor untuk menjaga agar tidak terjadi monopoli harga di pasar. Jadi telur, gula, bawang itu kita lakukaan intervensi untuk menjaga harga,” bebernya.
Tahmid salah satu pedagang telur mengakui, Pemkot memberikan subsidi
bagi distributor telur sebesar Rp72 ribu/satu (ikat) rak telur.
Dengan demikian, satu ikat enam rak telur dari distributor dengan harga Rp350 ribu akhirnha dibeli hanya sebesar Rp.282 ribu.
“Ada subsidi harga yang diberikan pemerintah,” katanya.
Pantauan Rakyat Maluku, harga bahan pokok masih mengalami kenaikan. Walaupun kenaikan tidak terlalu tinggi.
Seperti harga bawang merah perkilo Rp.38 ribu sedangakn bawang putih perkilo Rp. 30 ribu. Padahal sebelumnya harga bawang merah perkilo hanya Rp. 35 ribu sedangkan bawang putih perkilo Rp. 28 ribu.
Untuk cabe rawit perkilo, Rp.80 ribu, cabe keriting perkilo Rp.40 ribu. Padahal sebelumnya itu cabe rawit hanya Rp.50 ribu perkilo.
Untuk harga telur per rak, Rp. 70 sampai 65 ribu. Sebelumnya itu hanya Rp. 50 ribu per rak. Harga telur ini kisaran harga tergantung besar atau kecilnya butir telur.
Sedangkan, untuk beras dan minyak goreng harganya masih stabil. (MON)