Ketum IKA UNHAS Apresiasi Kinerja dan Kontribusi Pengurus, AAS: 2023, Kita Tetap Fokus pada Action

  • Bagikan

Sekjen Yusran Jusuf memimpin Raker Pleno Pengurus Pisat IKA UNHAS, Senin 26 Desember di AAS Building, Makassar. FOTO: Calink —

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, – MAKASSAR– Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, M.P menyampaikan terima kasih serta mengapresiasi kinerja dan kontribusi pengurus yang ditunjukkan selama kepemimpinan IKA UNHAS yang baru.

Hal tersebut disampaikan pada Rapat Pleno 1 IKA UNHAS, Senin (26/12) yang dilaksanakan hibrid, dengan offline di AAS Building LT. 3 dan secara daring.

Ketua Umum menilai masukan-masukan maupun kegiatan sosial, pendidikan, dan kesehatan yang dilakukan pengurus maupun alumni selama ini sudah bagus.

Ia menyebut kegiatan yang telah dilakukan antara lain, keterlibatan dalam penyaluran bantuan bencana alam di Cianjur, korban banjir Kalimantan Tengah, kemudian Palu, kebakaran di Makassar, dan Bakti Sosial di Bone dan Sulbar.

‘’Kami bangga dengan IKA UNHAS karena tidak pernah tertinggal mengambil bagian, apakah itu atas nama IKA UNHAS atau individu. Gaungnya sampai ke beberapa menteri. Kami bangga dan berterima kasih,’’ kata Ketum Andi Amran Sulaiman yang memiliki nama akronim AAS.

Hari ini, ujar Ketum AAS seluruh wakil ketua dan ketua bidang bersama-sama mencoba mengevaluasi kinerja kita hari ini pada segala sektor, apa yang telah dan akan kita lakukan.

Program kerja 2023 betul-betul direncanakan dengan mengikutkan seluruh alumni yang jumlahnya 200 ribuan orang.

Untuk itu, urai Ketum yang juga owner Tiran Group, sektor-sektor produktif perlu digerakkan sehingga mampu mendorong kerja-kerja sosial makin besar. IKA UNHAS telah menjalin kerjasama dengan Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada), Iluni (Ikatan Alumni Universitas Indonesia), dan Himpuni (Perhimpunan Ikatan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia.

Kepada Sekjen, Bedahara Umum, Ketua Harian, Wakil Ketua Umum, Andi Amran Sulaiman mengajak fokus pada action. ”’Program kita sudah bagus tapi perlu action, tanpa action program kita akan sia-sia dan hanya mimpi,” kata Ketum menyemangati. Persiapan memasuki tahun 2023, tambahnya, kita fokus action untuk kemanusiaan, untuk kesejahteraan alumni.

“Satu hal yang saya titipkan untuk pengurus adanya data base alumni. Kita perlu membangun data base alumni bekerja sama dengan UNHAS sehinga data alumni kita tertata dengan baik sehingga mudah berkolaborasi antara satu dengan lainnya,” harap Ketua Umum.

Peserta Rapat Pleno 1 IKA UNHAS, Senin (26/12). –ist–

GOLDEN MOMENTUM
Menurut Menteri Pertanian Kabinet Kerja 2014 – 2019, kunci keberhasilan organisasi adalah kerja sama, sinergi dan kolaborasi

‘’Sekarang ini adalah golden momentum untuk menggerakkan alumni agar beresonansi, sehingga program IKA menjadi legacy,’’ kata Ketum AAS yang menyampaikan sambutan, arahan sekaligus ikut rapat melalui zoom meeting karena sedang berada di Jakarta.

Kepada seluruh wakil ketua dan ketua bidang ia mengajak untuk mencoba mengevaluasi kinerja hari ini pada segala sektor, apa yang telah dilakukan dan akan kita lakukan.

Rapat Pleno 1 IKA UNHAS ini dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Prof. Yusran Jusuf didampingi Ketua Harian II Prof. Nasrun Massi dan Bendahara Umum Prof. Murtir Jeddawi. Rapat diikuti pengurus semua tingkatan baik secara langsung maupun melalui zoom.

Selain evaluasi dan rancangan program kerja 2023, raker juga membahas hal-hal yang berkaitan dengan organisasi, pengembangan dan koordinasi sehingga IKA UNHAS mampu bersinergi dengan semua elemen.

Rencana program masing-masing Waketum secara umum mengarah pada sektor produktif, misalnya pembibitan jagung, pemanfaatan aset pemerintah yang ‘’mangkrak’’, seperti cool storage, dan lahan.

Dr Hasrullah mengusulkan sekolah politik untuk mendidik alumni yang akan terjun ke dunia politik maupun yang sedang berada di legislatif dan pemerintahan. Sekolah politik ini akan melengkapi keberadaan Institut Bisnis dan Profesi (IBP) yang yang sudah ada.

Menyangkut kepengurusan, Raker juga memutuskan untuk tidak boleh rangkap jabatan dan tidak ada lembaga otonom di luar yang dibentuk atau disetujui Pengurus Pusat. (rmf/pp)

  • Bagikan

Exit mobile version