RAKYATMALUKU.FAAR.CO.ID — AMBON, — Anggota DPR RI dari Papua Wilem Wandik S.Sos menyarankan agar orang Maluku harus bersatu seperti di masa orde lama bahkan orde baru agar bisa kembali jaya dan tampil di kepemimpinan level nasional.
Saran Plt Ketua DPD Partai Demokrat Papua ini disampaikan dalam sebuah perbincangan dengan koran ini, Selasa 20 Desember saat melakukan kunjungan kerja di Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku.
Ia menyebutkan, di jaman orde lama, bahkan orde baru, banyak orang Maluku yang hebat-hebat bisa tampil di level kepemimpinan nasional.
”Saya baru saja mengunjungi rumah pahlawan nasional DR Leimena di Ema. di zamannya, beliau sangat luar biasa. Beliau harus menjadi prototipe bagi generasi muda Maluku saat ini,” kata dia.
Ia mengakui, dulu, persatuan orang Maluku itu sangat kuat. Banyak yang hebat-hebat, bahkan banyak orang Maluku yang awalnya masuk ke Papua untuk mengajar di sana, baik di bidang pendidikan maupun keagamaan yaitu memberitakan injil. Sayangnya saat ini, orang Maluku lebih menonjolkan indifidualnya semata.
Ditambahkannya, baik orang Maluku, Papua, NTT yang tergabung dalam ras melanesia harus bisa belajar dari suku Batak dan Toraja yang punya persatuan dan kekompakan yang mantap.
”Lihat saja, orang Batak itu, karena persatuan dan kekompakan mereka kuat, mereka ada di mana-mana, di segala bidang. Nah, kita harus bisa mencontohi itu. Jangan kita pakai istilah, loe, loe – gue-gue. Sejatinya itu bukan bidaya kita,” ajak dia.
Menurut dia, belakangan ini, orang Maluku banyak yang saling tarik menarik.
”Kalau yang satu mau maju, yang lain tarik. Seperti ketam dalam loyang. Kalau seperti itu, kapan ada yang bisa sampai ke puncak,” sebut dia.
Lebih jauh Wilem Wandik juga mencontohkan hal yang positif yang terjadi di Papua, ketika Gubernur Luckas Enembe diincar KPK.
”Bayangkan saja, karena ketokohan beliau, warga papua itu rela datang dari gunung-gungung, tempuh perjalanan kaki belasan kilo meter, Ada yang naik pesawat, lalu naik kapal. Mereka datang untuk ‘pasang dada bagi pak Luckas. Banyak yang siap mati agar pak Luckas aman,” kisah dia.
Bahkan lanjut dia, Kapolda, Pangdam dan Ketua KPK sampai-sampai takut untuk mendatangi rumah Luckas Enembe.
”Ini salah satu contoh persatuan dan kekompakan yang harus dibangun kembali, termasuk di Maluku ini. Bukan berarti kita harus melawan alat negara, tapi miniman ada gambaran bahwa kita di daerah itu bersatu dan tidak mudah untuk diobok-obok,” demikian Wilem Wandik. (NAM)