RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — LANGGUR, — Duta Perangi Stunting (Parenting), Widya Pratiwi Murad Ismail, membuka kegiatan Kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang berlangsung di Stadion Maren, Kota Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Jumat 16 Desember 2022.
Kegiatan diawali dengan senam bersama yang diikuti Duta Parenting Provinsi Maluku Widya Pratiwi Murad, Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun, Duta Parenting Kab Malra, Eva Eliya Hanubun, sejumlah pimpinan OPD lingkup Provinsi Maluku dan Kab. Malra serta jajatan TP PKK Provinsi/Kabupaten Malra.
Selain senam bersama, kegiatan kampanye juga dilakukan dengan memberikan tablet tambah darah oleh Duta Parenting kepada
kepada 20 orang perwakilan siswa SMP dan SMA, yang diikuti secara serentak sekitar 1.500 siswi remaja putri berusia 15 tahun ke atas dari 14 SMP dan 12 SMA.
Saat memberikan arahan, isteri Gubernur Maluku ini mengatakan, Germas merupakan Instruksi Presiden yang harus didukung bersama. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan warga sekolah tentang pentingnya Tablet Tambah Darah, Olahraga/aktivitas fisik, dan konsumsi gizi seimbang.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan komitmen sekolah agar melaksanakan kegiatan Aksi Bergizi secara rutin, melalui kolaborasi antara sektor pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya terkait penyelenggaraan Aksi Bergizi di Sekolah.
“Saya sebagai istri Gubernur, Duta Perangi Stunting, dan sebagai Ina Latu Maluku, Ibunya anak-anak Maluku hadir di sini untuk bersama-sama mensukseskan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat melalui Gerakan Aksi Bergizi. Gerakan ini merupakan salah satu implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 yaitu pemenuhan dan edukasi Gizi bagi masyarakat,” jelas Widya.
Ia mengatakan, kasus anemia di Indonesia masih tinggi dan merupakan salah satu masalah kesehatan yang dapat dialami semua kelompok umur mulai dari balita, remaja, ibu hamil, sampai lanjut usia. Hasil penelitian kementerian kesehatan menunjukkan bahwa 32% remaja putri usia 15-24 tahun mengalami anemia.
Anemia dapat menjadi pemicu terjadinya masalah kesehatan lain, diantaranya stunting. Ibu hamil dengan anemia, jelas Widya, akan berpotensi melahirkan bayi stunting.
“Oleh sebab itu ibu hamil harus minum tablet tambah darah paling sedikit 90 tablet selama masa kehamilannya, karena kasus anemia erat kaitannya dengan kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), khususnya pada remaja putri dan ibu hamil,” imbau Widya.
Ia berharap, Gerakan Aksi Bergizi perlu di lakukan dan terus dikampanyekan di Provinsi Maluku.
“Tahun ini, sebagai salah satu upaya pencegahan stunting bersama lintas sektor terkait dilakukan Gerakan Nasional Aksi Bergizi secara serentak di seluruh Indonesia. Sebagai Duta Perangi Stunting Maluku, saya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai wujud peran serta kita dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara yang kita cintai,” tandas Widya. (RIO)