RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, belum bisa bertindak membersihkan lokasi kebakaran di komplek Lorong Pabrik Tahu, Kawasan Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Pasalnya, hingga kini masih hasil pemeriksaan tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri belum dikeluarkan.
Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan, pembersihan puing-puing kebakaran bisa dilakukan apabila polisi sudah mendapatkan hasil dari pemeriksaan.
“Yah kalau sudah ada hasil, itu berarti garis police line yang dipasang pun akan dibuka. Nah, disitu baru bisa dilakukan pembersihan puing-puing sisa kebakaran,” kata Wattimena kepada wartawan, Kamis 15 Desember 2022.
Menurut Wattimena, selama police line masih terpasang, maka setiap orang dilarang untuk masuk melewati garis tersebut terkecuali pihak kepolisian.
Kata Wattimena, soal motif kebakaran masih dalam proses pemeriksaan sampel.
Polisi melalui tim Puslabfor juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengambil keterangan dari sejumlah saksi.
“Kebakaran ini belum dapat dipastikan penyebabnya apa,” ujarnya.
Dia mengakui, bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon meninjau lokasi kebakaran tiga hari sekali.
Peninjuan dilakukan agar dapat melihat dan menanyakan secara langsung ke para pengungsi perihal kekurangan-kekurangan yang masih dialami selama berada di posko pengungsian.
Jika ada keluhan dari pengungsi, barulah Pemkot mengambil langkah dan kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Tiap tiga hari sekali, saya akan meninjau para korban yang terdampak kebakaran di komplek Lorong Tahu Mardika Ambon,
Kan kadang-kadang kita di kantor saja. Kita hanya mendengarkan laporan bahwa semuanya beres. Nah, untuk memastikan itu, saya harus kesini (lokasi kebakaran) untuk mengecek langsung,” jelasnya
Selama peninjauan, Wattimena mengakui
yang dikeluhkan dalam peninjauan itu hanyalah soal tenda yang bocor. Kendati begitu, Pemkot Ambon melalui dinas terkait sudah memperbaiki apa yang menjadi keluhan pengungsi.
“Tenda bocor makanya mereka (pengungsi) cukup kerepotan dikala hujan. Tapi itu sudah diatasi,” paparnya
Sementara soal makan, lanjutnya, tidak ada masalah. Selain makanan siap saji, korban terdampak juga dibantu dengan beras, mie, telur dan lainnya.
“Kalau untuk MCK, hari ini sudah dikerjakan sebanyak empat unit. Kita juga sediakan dua posko kesehatan. Dan jika ada korban yang merasa tidak enak badan, langsung datang saja ke posko,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat terjadi di komplek Lorong Pabrik Tahu, Kawasan Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Jumat 09 Desember 2022, dini hari. Sebanyak 304 KK, 891 jiwa korban yang terdampak. (MON)