RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pengungsi kebakaran Lorong Tahu, Kawasan Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, mulai diserang batuk. Batuk yang dialami pengungsi diakibatkan oleh asap.
Faisal Holle, salah satu petugas kesehatan, mengatakan sampai hari ini, rata-rata orang yang datang ke posko kesehatan mengeluhkan soal batuk.
“Hari ini ada lima warga yang datang, dan tiga diantaranya juga mengeluhkan soal batuk. Kita sudah memberikan obat-obatan,” kata Faisal Holle, di lokasi pengungsian, Senin 12 Desember 2022.
Menurutnya, untuk obat-obatan, sudah disediakan oleh posko kesehatan. Dan setiap ada yang mengeluh soal kesehatan, langsung diberikan obat sesuai sakit yang dialami.
Selain batuk, dia mengakui, pengungsi juga mengeluhkan soal mag dan capek.
“Kalau capek itu karena tidak terbiasa tidur beralaskan kayu. Jadi ada yang mengeluh badan-badan sakit dan lelah,” ujarnya.
Selain itu para pengungsi kebakaran Lorong Tahu Kawasan Mardika, mengakui cukup sulit untuk mandi dan buang air kecil maupun besar. Sebab sebelumnya mandi di rumah-rumah tetangga yang ada di samping posko pengungsian. Tapi itu hanya dilakukan di hari pertama pasca kebakaran.
“Kami belum ada MCK. Ini buat kami cukup sulit untuk mandi dan buang air, Yah kalau mandi dan buang air di rumah tetangga tiap hari kami maluhati. Makanya kami sangat membutuhkan MCK itu,” kata salah satu pengungsi Mona kepada Rakyat Maluku di lokasi.
Selain MCK, pengungsi juga meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon bisa memperhatikan selimut bagi para korban terdampak. Sebab kalau malam di sini dingin, juga banyak nyamuk.
“Kami butuh selimut,” sebutnya
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Ambon, Eva Tuhumury mengatakan untuk pembangunan MCK sementara di proses.
Dari dinas bantuan yang di berikan oleh Balai Sarana Permukiman dan PUPR itu ada empat MCK dan air bersihnya.
Saat ini pihaknya sudah mulai memasukan material ke lokasi pengungsian untuk pembuatan MCK kepada para korban terdampak.
“Hari ini kami sudah masukan semen, batu dan keperluan lainnya untuk pembuatan MCK,” kata Eva.
Ada sebanyak empat unit MCK yang akan dibangun di lokasi berbeda. “Jadi nanti kita bangun sebanyak empat unit MCK,” tandasnya.
Untuk diketahui kebakaran hebat terjadi di Kawasan Lorong Tahu, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Jumat 09 Desember 2022, dini hari.
Penyebab kebakaran belum diketahui pasti. Namun dalam peristiwa itu ada warga meninggal dunia.
Untuk korban jiwa bernama La Masiru (32) dan satu warga bernama Ever Masela dikabarkan meninggal karena terjebak kebakaran.
Tak hanya itu, seorang warga juga mengalami luka bakar di bagian tangan kiri dan saat ini sudah dilarikan ke RS Bhayangkara untuk perawatan medis
Peristiwa itu terjadi sekira pukul 03.15 WIT. Api mulai membakar dari kos-kosan yang berada di RT.004 RW.002 dan menyebar hingga ke RT.002 RW.001.
Padatnya kawasan ini membuat api dengan mudah merembet dari satu bangunan ke bangunan lain. Diperkirakan, 100 bangunan yang terdiri dari kos-kosan dan kios ludes.
BANTUAN
Bantuan kepada pengungsi juga sudah berdatangan dari berbagai pihak, salah satunya dari Indonesia Offroad Federation (IOF) Pengda Maluku. Organisasi offroad ini menyumbangkan sejumlah kebutuhan mendesak seperti, susu bagi bayi dan anak-anak, Pampers dan lainnya.
“Kebutuhan pengungsi yang mendesak itu seperti selimut, susu SGM, dan juga Pampers,” ungkap Ketua Rescue IOF Pengda Maluku, Seniman Jaya Mahmud saat memberikan bantuan kepada Rakyat Maluku, Senin kemarin. Saat penyerahan bantuan hadir juga Ketua Harian IOF Pengda Maluku, Etvin Rizal Tamher, dan sejumlah pengurus seperti Suyono SP, Arfan K Fabanyo, Mirna Basalamah, serta Irma Attamimi.
IOF Pengda Maluku, lanjut polisi berpangkat satu melati di pundak ini, masih melakukan penggalangan dana di internal pecinta offroad. Sehingga pihaknya masih akan memberikan bantuan tahap selanjutnya.
(MON)