RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Perawat merupakan pekerjaan yang mulia. Perkerjaan yang bergelut dengan masalah kesehatan masyarakat.
Karena itu, seorang perawat dituntut untuk selalu melayani dengan penuh kasih sayang sebagaimana yang telah diperoleh saat menempuh pendidikan selama 3 tahun.
“(Sumpah vokasi perawat) ini merupakan titik awal perjuangan dari proses pembelajaran yang telah ditempuh kurang lebih 3 tahun,” kata Plt Ketua STIKes JA Latumenten Hany Tuasikal, di Amaris Hotel saat Sumpah Perawat Vokasi, Kamis, 24 November 2022.
Dia mengatakan, perawat baru yang diambil sumpah tak lepas dari dukungan berbagai pihak.
” Terima kasih kepada seluruh jajaran serta akademika STIKes yang telah mendidik, membimbing dalam mendalami keperawatan mengembangkan leadership soft skill serta menjadikan jiwa yang tangguh untuk bereinterpreanur,” ujar Tuasikal.
Institusi keperawatan di Maluku ini, lanjut dia, mampu mencetak perawat profesional yang berwawasan global. Persoalan yang ada saat ini maupun di masa yang akan datang merupakan tantangan dan semangat dasar bagi sistem akademika STIKes.
“Ini produk dalam menjamin mutu pendidikan tinggi keperawatan dan dijadikan pengurusan yang berstandar tinggi. Kita juga membuka kelas internasional, di mana kelas ini yang akan kita persiapkan untuk mereka bisa menjadi perawat di luar negeri,” tandasnya.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional (PPNI) Maluku Hery Joflely mengatakan,
perawat itu berbeda dengan profesi lain
“Dan perbedaan ini maksudnya adalah bahwa yang kita hadapi adalah manusia. Maka profesi ini diharapkan bisa melakukan pelayanan manusia sehingga keluhan-keluhan masyarakat,” tuturnya.
Dijelaskan, setelah pengukuhan ini, perawat yang ada telah menjadi anggota DPD PPNI, DPW PPNI bahkan perawat internasional.
“Jadi Anda tercatat sebagai perawat Maluku, perawat Indonesia. Maka Anda juga tercatat sebagai perawat se-dunia. Jadi Anda termasuk salah satu daripada anggota perawat internasional,” katanya. (AAN)