● Hyundai Motor and PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk. (AMI) juga membentuk sistem kerjasama yang komprehensif dan mengenai produksi dan pasokan aluminium
● Berdasarkan kerja sama produksi mobil, sel baterai, dan aluminium di Indonesia, Hyundai Motor Company akan terus memperluas area kerjasamanya dalam mengukuhkan kepemimpinan Indonesia di masa mendatang terkait mobil yang ramah lingkungan.
RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — NUSA DUA, – Hyundai Motor Company dan PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk. (AMI) hari ini menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk komitmen pengamanan ketersediaan aluminium yang stabil di tengah meningkatnya permintaan alumunium untuk manufaktur mobil. Kerja sama ini juga untuk membangun sistem kerja sama komprehensif terkait produksi dan ketersediaan aluminum oleh AMI melalui anak perusahaannya PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), yang akan memberikan manfaat untuk kedua belah pihak.
Upacara penandatanganan MoU ini dilaksanakan pada perhelatan B20 summit di Bali Nusa Dua Convention Center, Indonesia, dihadiri oleh Jae hoon Chang, President and CEO Hyundai Motor Company dan Garibaldi Thohir, President Commissioner of PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk.
B20 merupakan official engagement group G20 yang mewakili komunitas bisnis global dengan arahan memberikan rekomendasi kebijakan untuk ditindaklanjuti mengenai prioritas yang ditetapkan oleh setiap kepresidenan sehingga memacu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Tahun ini, B20 Summit mengangkat tema ‘Advancing Inno vative, Inclusive and Collaborative Gro wth’ dalam mendukung tema G20 ‘Reco ver Together, Reco ver Stronger’. Kolaborasi antara Hyundai Motor Company dan PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk. menandai komitmen masing-masing perusahaan untuk mempercepat transisi menuju energi berkelanjutan, terutama terkait karbon netral.
Aluminium di Indonesia, kaya akan sumber daya alam dan energi, dinilai memiliki daya saing di masa depan. Aluminium hijau Indonesia diklasifikasikan sebagai aluminium rendah karbon menggunakan pembangkit listrik tenaga air, yang merupakan sumber listrik ramah lingkungan dan diharapkan dapat menyediakan aluminium yang memenuhi kebijakan carbon neutralization milik HMC di tengah meningkatnya permintaan aluminium di produsen mobil global. Selain itu, ketersediaan dan permintaan menjadi tidak stabil karena variabel situasional yang tidak dapat diprediksi dan menyebabkan kenaikan harga energi untuk produksi aluminium.
“ Hyundai Motor Company telah mulai mengoperasikan pabrik manufaktur di Indonesia dan telah secara aktif bekerja sama dalam berbagai bidang di Indonesia, di mana hal ini kemudian dapat menciptakan sinergi di Industri otomotif masa depan, seperti berinvestasi dalam joint ventures manufaktur sel baterai,” ujar Youngtack Lee, Senior Vice President and Head of Hyundai Motor Asia Pacific Headquarter. “ Kerja sama smelter aluminium ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan kerjasama antara Hyundai Motor Company dan Indonesia dengan sinergi yang lebih kuat.”
Bagian dari kerja sama dalam Mo U ini antara lain produksi dan ketersediaan aluminium yang diproduksi oleh KAI dan Hyundai Motor berhak membeli aluminium produksi KAI sejak tahap awal, kemudian negosiasi pertama pembelian aluminium karbon rendah produksi KAI mendatang (volume offtake belum ditentukan pada kisaran sekitar 50,000 T PA hingga 100,000 T PA).
Christian Ariano Rachmat, Presiden Direktur PT Adaro Minerals Indo nesia Tbk, mengatakan, “ Kerja sama ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap pengolahan hilir mineral Indonesia di kawasan industri hijau terbesar di dunia yang berlokasi di Kalimantan Utara. Dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan kami dan Hyundai Motor Company yang memiliki rekam jejak, pengalaman, dan teknologi mutakhir pada kendaraan listrik, kami berharap dapat mencapai Tanggal Operasi Komersial atau Commercial Operation Date (COD) pada kuartal pertama tahun 2025 dan memproduksi aluminium 500.000 T PA di tahap awal.”
PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) adalah perseroan terbatas di mana PT Adaro Indo Aluminium (AIA) memegang mayoritas sahamnya, dan PT Adaro Indo aluminium (AIA) juga merupakan perseroan terbatas yang mayoritas sahamnya dipegang oleh PT Adaro Minerals Indonesia, Tbk. (AMI). Berdasarkan kerjasama dalam produksi mobil, sel baterai, dan aluminium di Indonesia, Hyundai Motor Company akan terus memperluas bidang kerjasama untuk mengamankan kepemimpinan masa depan mobil ramah lingkungan di Indonesia.
Tentang Hyundai Motor Company
Didirikan pada tahun 1967, Hyundai Motor Company hadir di lebih dari 200 negara dengan lebih dari 120.000 karyawan yang berdedikasi untuk mengatasi tantangan mobilitas dunia nyata di seluruh dunia. Berdasarkan visi merek ‘Progress for Humanity,’ Hyundai Motor mempercepat transformasinya menjadi Smart Mobility Solution Pro vider. Perusahaan berinvestasi dalam teknologi canggih, seperti robotika dan Advanced Air Mobility (AAM), untuk menghadirkan solusi mobilitas revolusioner, sambil mengejar inovasi terbuka dalam memperkenalkan layanan mobilitas masa depan. Untuk mengejar masa depan yang berkelanjutan bagi dunia, Hyundai akan melanjutkan upayanya untuk memperkenalkan kendaraan tanpa emisi yang dilengkapi dengan sel bahan bakar hidrogen dan teknologi EV terdepan di industri.
Informasi lebih lanjut tentang Hyundai Motor dan produk-produknya dapat ditemukan di: http://worldwide.hyundai.com atau http://globalpr.hyundai.com