RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, Prof. Dr. Yance Z Rumahuru, MA, mengajak seluruh civitas akademik di lingkungan IAKN Ambon untuk terus bersama-sama berkomitmen membangun dunia pendidikan di kampus ini. Sebab pada tahun 2024 nanti, ditargetkan Kampus IAKN sudah bertransformasi menjadi Universitas Kristen Negeri (UKN) Dr. Johannes Leimena.
“Saya memaknai empat tahun dies natalis ini sebagai bentuk transformasi keilmuan dan kelembagaan, baik pada program studi lama maupun baru, agar terus menemukan apa yang menjadi fokus dan kekuatan untuk dikembangkan. Sehingga tiap program studi punya perbedaan dengan perguruan tinggi lainnya. Makanya ditargetkan tahun 2024 kita sudah bertransformasi menjadi UKN,” kata Rektor dalam sambutannya pada puncak acara Dies Natalis ke-4 IAKN Ambon, di ruang auditorium IAKN, Kamis 27 Oktober 2022.
Dikatakan Rektor, setiap tahun Kampus IAKN Ambon mengadakan perayaan dan syukuran dies natalis kampusnya. Namun dua tahun terkahir ini, tidak dilakukan seperti biasanya lantaran pandemi Covid-19.
“Dan tahun ini meskipun tidak ada pembiayaan, tapi tetap kita rayakan dengan sederhana nan meriah. Kami memandang perlu untuk melaksanakan dies natalis ini sebagai bentuk pembauran antara pegawai, dosen dan mahasiswa lintas prodi atau fakultas di IAKN Ambon,” tuturnya.
Dia melihat ternyata dengan perayaan ini tampak partisipasi aktif oleh dosen, pegawai dan juga mahasiswa yang diekspresikan melalui penampilan bakat masing-masing. Hal ini juga karena mereka menghendaki adanya pembaruan relasi seperti ini.
“Kali ini tema besar yang diambil yaitu menguatkan peran institusi yang didalamnya ada mahasiswa, dosen dan pegawai untuk transformasi UKN. Dan mereka mengemas perayaan dies ini sekaligus mencanangkan Bulan Moderasi Beragama IAKN Ambon di bulan Oktober,” terang Rektor.
“Makanya implementasi dari moderasi beragama itu dalam bentuk kegiatan seni dan kegiatan olahraga yang bisa dilihat adanya lintas agama dan juga suku. Mereka mampu mengekspresikan diri mereka melalui bakat yang mereka punya,” tambahnya.
Rektor menjelaskan juga, jika selama ini sosialisasi tentang moderasi agama hanya melalui banner dan sosialisasi di kelas, namun lebih penting apabila dipraktekkan dalam tindakan secara bersama.
“Selain itu pengabdian-pengabdian kepada masyarakat juga dikaitkan dengan moderasi beragama itu yang jadi fokus konser perayaan dan syukur saat ini,” tambahnya.
Rektor mengungkapkan, bahwa akan dibuka prodi lain di Kampus IAKN Ambon yang potensial untuk membantu penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) di Maluku.
“Tapi kami punya fokus yang berbeda, contohnya prodi pendidikan sosiologi yang menjadi kebutuhan di beberapa SMA, kami akan membuka prodi sosiologi,” ungkap dia.
Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor III Dr. Agustinus C.W. Gaspersz, M.Sn. Menurutnya, selain program studi yang eksis saat ini di Kampus IAKN Ambon, ada juga prodi yang punya nilai jual.
“Artinya kalau dilihat animo masyarakat yang membidangi studi musik, kalau kita lihat banyak yang lanjut study di Pulau Jawa.
Makanya itu kami mengambil langkah untuk membuka prodi baru, bukan hanya pendidikan musik di gereja, tapi ini pure hanya musik saja,” jelas Gaspersz.
Di kesempatan itu, Ketua panitia penyelenggara kegiatan, Dr. Onisimus Amtu, M. Pd, mengatakan, sekalipun dalam waktu sempit dilakukan persiapan dan penggalangan dana, namun kegiatan tetap dilakukan secara maksimal.
“Karena kegiatan ini tidak dianggarkan, akan tetapi partisipasi dari semua pihak yang membuat acara ini berlangsung meriah dan luar biasa. Jadi menurut penilaian saya dies natalis keempat ini sederhana tapi meriah dan itu kami bersyukur atas dukungan dari semua pihak, karena sudah membantu baik dari segi material dan moril sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik,” pungkas Amtu.
Dia berharap agar kedepannya akan jauh lebih baik lagi, dimodifikasi sehingga meningkatkan keterlibatan atau partisipasi pihak internal dan eksternal.
“Keterlibatan masyarakat luar sekaligus sosialisasi prodi baru yang tidak kalah menarik dengan perguruan tinggi lain. Di sini kampus harmoni dalam perbedaan, tidak ada suku dan agama yang jadi hambatan, jadi kami membuka diri, karena moto kami harmoni dalam keberagaman,” tutupnya.
Pantauan media ini, beberapa rangkaian acara turut menambah kemeriahan giat syukuran itu seperti suguhan tarian-tarian tradisional, prosesi pemotongan kue ulang tahun oleh rektor dan pengumuman juara dari perlombaan cabang seni, olahraga dan fashion show. (SSL)