RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Puncak perayaan Dies Natalis ke-4 Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon yang jatuh pada Kamis, 27 Oktober 2022, hari ini, mengusung tema “Transformasi IAKN Menuju Universitas Kristen Negeri (UKN)”.
“Harapan dari tema ini agar kedepannya mampu memberikan kontribusi dalam mendidik dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas untuk Maluku,” kata Ketua panitia penyelenggara, Dr. Onisimus Amtu, M. Pd, kepada koran ini di Kampus IAKN Ambon, Rabu, 26 Oktober 2022.
Menurut Amtu, dalam menyongsong Dies Natalis IAKN ke-4, pihaknya telah menyelenggarakan beberapa kegiatan satu bulan sebelumnya di kampus IAKN Ambon.
“Jadi sebenarnya beberapa rangkaian kegiatan sudah dilakukan hampir sebulan, dimana pencanangan Dies Natalis sudah dimulai dari 30 September 2022 lalu,” kata Amtu.
September kemarin, kata Amtu, telah dilakukan pencanangan Dies Natalis dalam bentuk opening ceremony yang dibuka secara langsung oleh Rektor IAKN dengan ditandai kegiatan pelepasan balon gas ke udara.
“Setelah itu kita senam pagi bersama sebagai bentuk opening seremony untuk menandai seluruh proses perayaan selama satu bulan. Jadi ada beberapa rangkaian kegiatan menyusul sampai dengan 27 Oktober 2022,” tambah dia.
Dia menjelaskan, acara pada 4 Oktober 2022 diisi dengan agenda pelantikan Rektor IAKN sebagai Profesor. Acara itu turut dihadiri oleh Sekjen Kementerian Agama RI.
“Di agenda yang sama pada hari itu, dicanangkan lah bulan moderasi agama di IAKN Ambon,” jelas Amtu.
Keesokan harinya, 5 Oktober 2022, lanjut Amtu, dilanjutkan lagi beberapa rangkaian perlombaan dalam bidang seni dan olahraga.
“Dalam bidang olahraga itu ada perlombaan futsal, bola voli dan bulutangkis yang diklasterisasi dalam kategori dosen dan mahasiswa. Kemudian dilanjutkan untuk bidang seni itu ada lomba nyanyi solo dan vokal group, ada juga fashion week dan lomba debat ilmiah mahasiswa,” tuturnya.
Amtu juga menginformasikan terkait dua perlombaan yang baru bisa digelar bulan depan (16-18/11/2022) , yaitu musikalisasi puisi di tingkat SMA-SMK dan paduan terompet untuk kelompok pemuda-pemuda di gereja.
“Memang untuk kedua lomba ini karena mereka mewakili sekolah jadi harus latihan dan diseleksi, sehingga tidak bisa tampil asal asalan. Walaupun kami kekurangan biaya, namun kami tetap mengupayakan kalau bisa sekalipun kecil tapi ada bonus,” pungkas dia.
Sehingga, lanjut Amtu, puncak acara pada Kamis, 27 Oktober 2022 akan digelar sederhana disertai ritual ibadah.
“Setelah itu ada juga kegiatan konser oleh group orkestra musik, jadi kami punya tim orkestra dimana kami memiliki teman-teman yang akan menampilkan beberapa lagu,” ujarnya.
Deretan acara untuk memeriahkan perayaan Dies Natalis besok, Amtu membeberkan akan diisi dengan tarian-tarian tradisional dari beberapa daerah, misalnya Papua, Aru, Buru Utara dan Buru Selatan serta tarian yang akan dibawakan oleh beberapa mahasiswa untuk menunjukan bakat mereka.
“Sudah pasti untuk closing ceremony akan ditandai dengan pemotongan kue ulang tahun, kemudian pembacaan juara-juara lomba dan diakhiri dengan makan bersama sejenis makan patitia, yang mana sumber olahan dari produk lokal disajikan oleh dosen dan pegawai. Tujuannya semata mata untuk mempererat kebersamaan,” beber dia.
Ditanya sumber dana yang digunakan dalam seluruh rangkaian Dies Natalis, Wakil Dekan 1 Fakultas Pendidikan Kristen IAKN itu mengakui sekalipun IAKN adalah institusi negeri, tetapi untuk pengganggaran tidak diperoleh dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
“Dies Natalis IAKN akan dijalankan tiap tahun, dengan konsekuensi pendanaan yang akan kami cari sendiri, sumbangan sukarela dosen dan pegawai, kemudian pembuatan kue untuk kami jual, ada juga kita buat proposal ke pihak ketiga, mungkin mereka bisa membantu,” ungkapnya.
Amtu berharap melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, kebersamaan pihak-pihak internal kampus lebih tumbuh. Selain itu kemitraan antara fakultas dan biro semakin baik, hubungan kerjasama dengan stakeholder pemerintah daerah dengan sesama perguruan tinggi Kristen dan sesama perguruan tinggi dibawah lingkungan kementerian agama menjadi lebih baik kedepan.
“Kolaborasi itu memperkuat kita untuk bersinergi sehingga harapan harapan itu mendorong semangat kita untuk bekerja terus karena bekerja untuk mengubah status kelembagaan dari institut ke.m universitas itu tidak gampang, kemarin juga komisi VIII DPR RI datang berkunjung mereka sudah memberi semangat untuk itu kami semua bekerja mengarah ke sana (UKN),” harapnya. (SSL)