RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengancam tidak segan-segan memberhentikan kepala sekolah (Kepsek) yang menanipulasi data pegawai honor yang diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pasalnya kesempatan untuk menjadi PPPK yaitu yang sudah honor diatas lima tahun.
Menurut Wattimena, PPPK merupakan angin surga buat mereka yang sudah mengabdi begitu lama. Tapi bagaimana mungkin kesepakatan itu diambil oleh orang-orang yang karena kepentingan pribadi.
“Untuk kepala sekolah yang mengangkat orang yang tidak honor itu saya langsung copot. Saya sudah ingatkan berkali-kali, jangan ada kepentingan anak yang tidak menjadi pewagai kontrak selama ini dan diangkat dan gantikan orang yang punya hak itu yang saya tidak akan pernah terima,” kata Wattimena, di Balai kota Ambon, Sabtu 23 Oktober 2022.
Wattimena mengakui, sudah berpesan kepada Dinas Pendidikan, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Ambon, dan kepala sekolah untuk tidak bermain soal manipulasi data honorer.
“Saya akan hajar habis. Bagaimana bisa orang yang sudah mengabdi begitu lama honor tiba-tiba hilang digantikan oleh orang lain karena kepentinga anak atau saudara yang tidak pernah honor tapi diangkat mau menjadi PPPK,” cetus Wattimena.
Dijelaskan, manipulasi data honorer merupakan tidakan pidana penipuan serta pemalsuan.
“Jadi kalau itu terjadi saya berhentikan dia jadi kepala sekolah,” pungkasnya.
Diketahui, sebanyak 1.162 kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) disiapkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) RI bagi Kota Ambon. Kuota tersebut dibagi atas dua kebutuhan tenaga utama. Yakni, tenaga pendidikan dengan jumlah kuota yang disediakan sebanyak 942 dan tenaga kesehatan, sebanyak 220. (MON).