RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID-JAKARTA;-Mahasiswa Universitas Nasional (Unas) melalui Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Al-Ghazali Unas menggelar Pekan Ekonomi Nasional IV (Pekomnas IV) dengan tema “Peran Kaum Milenial terhadap Perekonomian Indonesia melalui Forum G 20” mengahdirkan narasumber Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI) Sandiaga Salahuddin Uno, Ekonom Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) dan Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjend) PB PMII Kamaluddin.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada sahabat-sahabat panitia, pegurus Rayon Al-Ghazali, Bapak Sadiaga Uno yang telah menyempatkan memberikan sambutan dalam kegiatan Pekomnas IV melalui daring dan kedua narasumber Bang Muhammad Aras Prabowo Ketua Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia serta Bang Kamaluddin Wasekjen PB PMII Bid. Ekonomi” jelas Ketua Panitia Rio Adi Kurniawan
Sandiaga Uno dalam sambutannya mengapresiasi gagasan PMII Rayon Al-Ghazali atas penyelenggaraan Pekomnas IV. “Penyelenggaran Pokemnas IV sangatlah penting” jelasnya dalam sambutan daringnya. 15/10/22.
Presiden Indonesia Joko Widodo menekankan prioritas kepemimpinan Indonesia di G 20, khususnya soal inklusifitas termasuk pada generasi milenial dan generasi Z sebagai kelompok masyarakat yang adaktif dengan transformasi digital, sambung Sadiaga Uno.
“Dengan semangat 3 G, gercep, geber dan gaspol mari kita optimalkan potensi generasi milenial dan generasi Z untuk menyukseskan kegiatan presidensi Indonesia pada forum G 20” tutup Menparekraf
Ekonom Unusia memaparkan pentingnya peran pemuda dalam mendorong kemajuan UMKM untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui G 20.
“Daya tahan UMKM terhadap perekonomian Indonesia di masa Pandemi terbukti cukup kuat, sehingga menjadi penopang perekonomian disaat Negara mengalmi resesi ekonomi karena Covid-19, hal tersebut harus disampaikan oleh perwakilan pemuda di forum presidensi G 20” jelasnya.
“Saya kira sudah betul Ade-ade PMII Rayon Al-Ghazali menggagas kegiatan pekan ekonomi nasional ke-IV dengan membahas pemuda dan UMKM untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia” terang Ketua Program Studi Akuntansi Unusia.
Menurutnya, pemuda Indonesia memiliki ruang yang sangat luas dalam berkonstribusi dalam kemajuan UMKM, mulai sebagai pelaku dan pendamping dalam pemberdayaan UMKM.
Apalagi, pemerintah telah melakukan berbagai inovasi dalam mendorong kemajuan UMKM, mulai dari bantuan pendanaan, pendampingan, pelatihan dan berbagai platform teknologi untuk mendorong kolaborasi antara mitra UMKM.
“Market place, jejaring kemitraan dan pendanaan sudah disediakan oleh pemerintah” tambah Aras yang juga Direktur Lembaga Profesi dan Ekonomi dan Keuangan (LPEK) PB PMII.
“Ade-ade sebagai pemuda memilik peran strategis dalam mengimplementasikan kesepakatan di bidang ekonomi dalam forum G 20 nantinya, pemuda perlu mengapresiasi atas keterwakilan pemuda dalam G 20 misalnya Muhammad Abdullah Syukri dari Ketua Umum PB PMII. Hal tersebut bukti nyata atas peran pemuda dalam G 20” pangkas Aras.
Kamaluddi menyampaikan presidensi 20 adalah momentum yang luarbiasa khususnya Negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi sampai 60 persen.
“G 20 adalah perkumpulan negara-negara yang menguasai perekonomian dunia sampai 75 persen, Indonesia sendiri menempati urutan ke-16 dari 20 negara dengan pertumbuhan ekonomi terbaik” beber Kamaluddin.
“G 20 merupakan momentum Indonesia untuk belajar pengelolaan ekonomi kepada negara-negara lain, termasuk dalam pengelolaan UMKM dan peran pemuda mendorong pertumbuhan ekonomi melalui bidang teknologi atau e-commerce” terang Wasekjen PB PMII Bid. Ekonomi dan Perdagangan.
Selain itu, Kamaluddin menghimbau agar masyarakat mengurangi penggunaan karbon dalam kehidupan sehari-hari dan beralih pengunaan bahan yang ramah lingkungan.
“Salah satu pembahasan dalam forum G 20 adalah penekanan terhadap penggunaan karbon dan beralih pada bahan yang rama lingkungan atau dengan istilah ekonomi hijau” beber Kamaluddin.
Kamaluddin memprediksi bahwa bidang usaha yang akan berkembang ke depan adalah ekonomi kreatif. “Sektor ekonomi kreatif adalah peluang bagi pemuda untuk berkonstribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang” tutup Kamaluddin.
Kegiatan berlangsung dari pukul 12.15 s.d selesai yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa baik dari Universitas Nasional, Universitas lain dan masyarakat umum. Kegiatan berlangsung dengan semarak dengan berbagai pertanyaan dari peserta kepada kedua narasumber. Penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan di Aula Yayasan Pementas, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.(ARI)