RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Beredar di media sosial siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kawasan Nania atas, Kecamatan Kecamatan Baguala, Kota Ambon, berhamburan di luar sekolah. Hal ini diakibatkan oleh ahli waris lahan melakukan penyegelan gedung sekolah tersebut.
Menanggapi itu, Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, mengatakan, penyegelan dari pihak ahli waris terhadap dua SD dan satu SMP di Nania atas, sudah di buka kembali.
Menurutnya, hal itu dilakukan setelah Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Ferdinand Tasso, bersama Kapolsek, Danramil dan tokoh masyarakat setempat, berkumpul dan berdialog dengan pihak ahli waris.
“Memang sempat disegel, tapi tadi pagi sudah di buka. Anak-anak sekolah sudah terlanjur pulang,” kata Wattimena saat ditemui di Gedung DPRD Kota Ambon, Kamis 13 Oktober 2022.
Dia memastikan, proses belajar mengajar di tiga sekolah tersebut, mulai besok sudah akan kembali normal. Dan terkait masalah tersebut, pihaknya akan memanggil pihak ahli waris untuk dibicarakan.
“Nah, tindak lanjut dengan persoalan ini, saya nanti undang pihak ahli waris dengan pemangku kepentingan yang lain untuk nanti kita bicarakan, saya mau sampaikan Pemerintah Kota tidak lari dari tanggungjawab,” tegasnya.
Dijelaskan, untuk proses pembayaran tanah harus ada keabsahan data tentang kepemilikan dari tanah tersebut. Sehingga, diharapkan ahli waris mempunyai sertifikat tanah, agar Pemkot Ambon menjadikan dasar itu untuk menilai.
“Kita juga tidak bisa membayar sembarangan, maka itu nanti kita sampaikan ke DPRD, sampaikan ke penegak hukum untuk di konsultasikan dan kita bayar,” jelasnya. (MON)