RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Penyidikan kasus tukar guling (ruislag) antara Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Maluku dengan lahan Yayasan Poitech Hok Tong terus dilakukan.
Pemeriksaan saksi-saksi pun gencar. Sejumlah mantan pejabat di masa pemerintahan Said Assagaff dan Zeth Sahubura, dimintai keterangan. Terbaru, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Maluku, Lutfi Rumbia.
Lutfi Rumbia alias LR, saat tukar guling, itu menjabat sebagai Kepala Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Maluku.
Mestinya LR diperiksa pada Selasa 11 Oktober 2022, tapi karena yang bersangkutan di Jakarta, sehingga ia baru memenuhi panggilan penyidik, Rabu, 12 Oktober 2022.
Informasi yang dihimpun di Kantor Ditreskrimsus Polda Maluku di Jalan Rijali, Kelurahan Batumeja, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Lutfi Rumbia datang usai personel Ditreskrimsus mengelar apel pagi.
“Datang langsung tanya Pak Rival (Adikusum). Kebetulan Pak Amin ada dan Pak Amin suru masuk (ke dalam ruang penyidik),” kata sumber Rakyat Maluku, kemarin.
Awalnya, dia tidak tahu kalau itu LR. Ketika wartawan Rakyat Maluku menyebutkan nama LR, baru dia mengaku.
“Iya. Tadi beta baca di papan nama. Datang pakai mobil biasa (bukan dinas). Dia tinggal di Kebun Cengkeh,” ujarnya.
Kasubdit III Ditreskrimsus Kompol Indra Sandy Purnam Sakti melalui Kanit I AKP Rival Adikusama yang dikonfirmasi membenarkan kalau LR diperiksa.
“Iya (Lutfi Rumbia diperiksa),” katanya lewat pesan Whatsapp kepada Rakyat Maluku.
Sekadar informasi, penyelidikan kasus Ruislag ini telah berjalan sejak tahun 2020 lalu. Namun, mandek saat Ditreskrimsus dipimpin Kombes Pol Eko Santoso.
Ketika dipimpin Kombes Harold Wilson Huwae, kasus ini pun diselidiki dan akhir dinaikkan statusnya ke tahap penyidikan. (AAN)